KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina menganggarkan belanja modal alias capital expenditure (capex) mencapai US$ 10,7 miliar di tahun ini demi mengejar target pertumbuhan lebih dari 20%. "Banyak sekali yang sudah dijalankan dan akan terus dilanjutkan Pertamina untuk beradaptasi dengan kondisi terkini. Dengan fundamental yang baik, memasuki 2021 Pertamina langsung mengakselerasi kinerja operasional untuk mencapai target pertumbuhan tinggi, lebih dari 20%," ujar Senior Vice President Corporate Communications & Investor Relations Pertamina, Agus Suprijanto dalam keterangan resmi, Senin (12/4). Agus menambahkan, dari total US$ 10,7 miliar, 46% bagian tersebut akan didedikasikan untuk kegiatan hulu migas sebagai upaya memastikan peningkatan produksi serta cadangan migas sehingga dapat berdampak pada penurunan impor minyak mentah nasional. 36% lainnya akan dialokasikan untuk melanjutkan pengembangan kilang & petrokimia, sedangkan 18% akan diserap untuk kegiatan bisnis lainnya, termasuk melanjutkan pengembangan energi baru dan terbarukan.
Pertamina siapkan capex US$ 10,7 miliar, mayoritas dipakai untuk sektor hulu
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina menganggarkan belanja modal alias capital expenditure (capex) mencapai US$ 10,7 miliar di tahun ini demi mengejar target pertumbuhan lebih dari 20%. "Banyak sekali yang sudah dijalankan dan akan terus dilanjutkan Pertamina untuk beradaptasi dengan kondisi terkini. Dengan fundamental yang baik, memasuki 2021 Pertamina langsung mengakselerasi kinerja operasional untuk mencapai target pertumbuhan tinggi, lebih dari 20%," ujar Senior Vice President Corporate Communications & Investor Relations Pertamina, Agus Suprijanto dalam keterangan resmi, Senin (12/4). Agus menambahkan, dari total US$ 10,7 miliar, 46% bagian tersebut akan didedikasikan untuk kegiatan hulu migas sebagai upaya memastikan peningkatan produksi serta cadangan migas sehingga dapat berdampak pada penurunan impor minyak mentah nasional. 36% lainnya akan dialokasikan untuk melanjutkan pengembangan kilang & petrokimia, sedangkan 18% akan diserap untuk kegiatan bisnis lainnya, termasuk melanjutkan pengembangan energi baru dan terbarukan.