Pertamina-Sonangol, Istana bantah peran Paloh



JAKARTA. Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto membantah adanya andil politisi partai NasDem Surya Paloh, dalam negosiasi kerjasama antara PT Pertamina dengan perusahaan minyak Angola, Sonangol EP. Andi bilang, awalnya kerjasama tersebut hanya berupa hubungan government to government antara Indonesia dengan Angola, lalu berlanjut antara Pertamina-Sonangol.

Andi mengaku tidak tahu, mengapa ada nama Surya yang disebut-sebut perantara perjanjian ini. "Kalau saya ditanya, siapa saja yang dilibatkan, dan siapa tradernya, tidak ada satu pun yang bisa menjawab," ujar Andi, Rabu (3/12) di Istana Negara, Jakarta.

Bahkan, menurutnya, sampai saat ini perundingan antara keduanya masih terus berlanjut. Hal itu berdasarkan laporan menteri energi dan sumber daya mineral (ESDM) Sudirman Said dalam sidang kabinet paripurna, hari ini.


Andi juga menjelaskan tidak ada kerja sama konkret antara Pertamina-Sonangol. Sebab, hitung-hitungan nilai kerjasamanya masih dirumuskan.

Sebelumnya, memang antara Pertamina dan Sonangol terikat kerjasama terkait pengembangan bisnis hulu dalam proyek kilang petroleum dan petrokimia. Selain itu, juga diatur soal kerjasama impor dan ekspor produk kilang, minyak mentah dan gas bumi.

Penandatanganan kerjasama dilakukan pada 31 Oktober 2014 lalu di kantor wakil presiden. Acara penandatanganan dihadiri oleh Chairman of Board of Director Sonangol EP Fransisco de Lamos Jose Maria, wakil presiden Jusuf Kalla, plt Pertamina, dan wapres Angola.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie