Pertamina surati SPBU untuk perbanyak BBM non-subsidi



JAKARTA. PT Pertamina (Persero) sudah mulai merilis surat edaran agar Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) lebih banyak mengusung Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi seperti pertamax ketimbang premium. Langkah ini dilakukan untuk menghadapi pembatasan BBM bersubsidi mendatang. Vice Presiden Corporate Communication Pertamina, Muhammad Harun mengaku, meskipun BBM bersubsidi dibatasi, namun Pertamina menyiapkan suplai Pertamax yang mampu mencukupi kebutuhan konsumen yang beralih dari BBM subsidi kepada BBM non-subsidi.

Saat ini, BBM non-subsidi disuplai dari kilang Balongan, Indramayu yang volumenya mencapai 100.000 kiloliter (KL) per hari. "Kalau semua pemakai premium pindah ke pertamax, stoknya masih mencukupi, tidak perlu impor," kata dia.Untuk pengaturan BBM bersubsidi, Pertamina akan mengurangi jumlah penjualan premium tiap bulannya di beberapa SPBU. Nantinya, hanya beberapa SPBU yang masih akan menjual premium untuk kebutuhan sepeda motor. Tidak cukup itu saja, penjualan solar bersubsidi juga akan dibatasi."Memang dari sisi sosial karena ada pengurangan akan ada antrian. Tetapi harus ada pemahaman bersama, kalau tidak mau antri ya mengisi bahan bakar non subsidi," kata Harun.Untuk tahap awal, pembatasan konsumsi BBM subsidi akan diterapkan di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) pada awal Oktober. "Setelah itu dievaluasi baru akan diterapkan secara bertahap untuk diberlakukan di kota-kota besar lainnya karena konsumsi premium kan lebih banyak di kota besar," tegas Harun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: