JAKARTA. PT Pertamina mengklaim masih memiliki hak tagih atas utang pemerintah sebesar Rp 2,9 triliun dalam program konversi elpiji subsidi kemasan 3 kg. Utang pemerintah itu setara dengan 10 juta paket konversi elpiji subsidi. Hanung Budya, Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina mengatakan, kekurangan pembayaran itu telah terjadi sejak 2008. "Ada pembayaran tertunda untuk paket elpiji sebesar RP 2,9 triliun," katanya, Senin (2/7). Dari total utang pemerintah sebanyak itu, utang tahun 2008 menjadi yang paling besar senilai 8,2 juta paket atau Rp 2,3 triliun. Setahun kemudian, pemerintah juga berhutang 821.000 paket dengan nilai Rp 309 miliar, tahun 2010 dan 2011 sebesar Rp 276 miliar untuk pembagian 157.000 paket perdana elpiji. Untuk tahun ini, pemerintah berhutang sebanyak 157.000 paket senilai Rp 38 miliar.
Pertamina tagih utang pemerintah Rp 2,9 triliun
JAKARTA. PT Pertamina mengklaim masih memiliki hak tagih atas utang pemerintah sebesar Rp 2,9 triliun dalam program konversi elpiji subsidi kemasan 3 kg. Utang pemerintah itu setara dengan 10 juta paket konversi elpiji subsidi. Hanung Budya, Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina mengatakan, kekurangan pembayaran itu telah terjadi sejak 2008. "Ada pembayaran tertunda untuk paket elpiji sebesar RP 2,9 triliun," katanya, Senin (2/7). Dari total utang pemerintah sebanyak itu, utang tahun 2008 menjadi yang paling besar senilai 8,2 juta paket atau Rp 2,3 triliun. Setahun kemudian, pemerintah juga berhutang 821.000 paket dengan nilai Rp 309 miliar, tahun 2010 dan 2011 sebesar Rp 276 miliar untuk pembagian 157.000 paket perdana elpiji. Untuk tahun ini, pemerintah berhutang sebanyak 157.000 paket senilai Rp 38 miliar.