Pertamina target ekspor pelumas ke 18 negara



JAKARTA. PT Pertamina (Persero) makin prima menatap pasar pelumas di luar negeri. Setelah berhasil merambah pasar pelumas otomotifdi 15 negara, tahun ini badan usaha milik negara (BUMN) itu akan menambah pasarnya ke sejumlah negara lain.

Adapun, tiga negara yang telah berada di genggaman Pertamina, menurut Overseas Manager Marketing Pelumas Lubricant, Redesmon Munir, adalah Bangladesh, Arab Saudi dan China. "Juni kami akan realisasikan ekspor," kata Redesmon di Jakarta, akhir pekan lalu. Sekedar catatan, sebelumnya pelumas Pertamina juga sudah masuk ke China, namun khusus untuk perkapalan (marine).

Untuk melancarkan ekspansi pasar, Pertamina akan menunjuk mitra distributor lokal menjadi country distributor di negara tujuan.


Selain tiga negara tersebut, Pertamina juga sedang berusaha merambah pasar pelumas otomotif di Amerika Serikat (AS) dan Sudan. “Saat ini kami dalam proses pembicaraan, harapan kami ekspor tahun ini atau tahun depan,” jelas Redesmon.

Upaya terus melebarkan jangkauan pasar pelumas ke sejumlah negara tersebut juga dibenarkan oleh Djaelani Sutopo, Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina. Ia bilang, penjualannya di dalam negeri telah tumbuh pesat, sehingga Pertamina akan fokus garap pasar ekspor. "Kami sedang jajaki beberapa negara lagi," kata Djaelani.

Pelumas Pertamina sudah ekspor ke Belgia, Pakistan, Saudi Arabia, Uni Emirate Arab, Myanmar, Singapura, Taiwan, Filipina, Timor Leste, Australia dan Jepang. Untuk Australia menguasai 10% dari total ekspor pelumas. Pertamina berharap, ekspansi pasar tersebut bisa memposisikan Pertamina sebagai produsen medium player. Asal tahu, sebagai medium player, Pertamina mesti bisa menjual 600.000–1.000.000 kiloliter (kl) pelumas per tahun.

Walaupun digerus pelumas-pelumas impor, Pertamina tetap pemain pelumas terbesar. Volume penjualan pelumas Pertamina mendekati 600.000 kl per tahun, dengan nilai Rp 2 triliun dan laba Rp 300 miliar. Kuartal I tahun ini, Pertamina berhasil merealisasikan ekspor Rp 275 miliar dengan laba Rp 37,5 miliar.

Dari sisi volume, kuartal I tahun ini penjualan Pertamina mencapai 160.000 kl naik 10% ketimbang kuartal I tahun 2010. "Penjualan ini diatas target kami," terang Djaelani.

Pertamina bikin anak

Untuk memperluas pasarnya ke luar negeri ini, Pertamina akan membangun pabrik pelumas atau blending plant di Singapura. Pembangunan blending plant itu untuk menghemat biaya. “Blending plant akan menghemat biaya 10% - 15%,” tutur Redesmon.

Pertamina juga berencana melahirkan anak usaha baru yang akan bergerak dan menekuni bidang pelumas. Menurut rencana, jika tidak ada halangan, anak usaha Pertamina itu bisa beroperasional mulai 1 Januari 2012 mendatang. ”Kami ingin Agustus 2011 ini sudah ada kepastian PT Pertamina Lubricants menjadi jadi anak usaha Pertamina. ,” kata Djaelani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini