JAKARTA. PT Pertamina terus menggenjot produksi bahan kimia berupa slack wax yang dihasilkan dari Refinery Unit IV Cilacap, Jawa Tengah. Tahun ini, perusahaan menargetkan produksi slack wax sebesar 28.500 ton. Ali Mundakir, Vice President Communications Pertamina mengatakan, sebagian besar produksi slack wax atau sekitar 65% ditujukan untuk pasar ekspor, sisanya untuk memenuhi kebutuhan domestik. "Kami mengharapkan bisnis slack wax ini dapat menghasilkan pendapatan sebesar US$26,98 juta atau sekitar Rp 261 miliar di tahun ini," kata dia, Rabu (1/5). Slack wax adalah campuran dari minyak dan wax atawa produk yang dihasilkan dari minyak pelumas. Produk yang diproses di Kilang IV Cilacap. Produk ini memiliki beberapa grade, yakni light machine oil (LMO), spindle oil (SPO), deasphalting oil (DSO), dan medium machine oil (MMO).
Pertamina target produksi 28.500 ton slack wax
JAKARTA. PT Pertamina terus menggenjot produksi bahan kimia berupa slack wax yang dihasilkan dari Refinery Unit IV Cilacap, Jawa Tengah. Tahun ini, perusahaan menargetkan produksi slack wax sebesar 28.500 ton. Ali Mundakir, Vice President Communications Pertamina mengatakan, sebagian besar produksi slack wax atau sekitar 65% ditujukan untuk pasar ekspor, sisanya untuk memenuhi kebutuhan domestik. "Kami mengharapkan bisnis slack wax ini dapat menghasilkan pendapatan sebesar US$26,98 juta atau sekitar Rp 261 miliar di tahun ini," kata dia, Rabu (1/5). Slack wax adalah campuran dari minyak dan wax atawa produk yang dihasilkan dari minyak pelumas. Produk yang diproses di Kilang IV Cilacap. Produk ini memiliki beberapa grade, yakni light machine oil (LMO), spindle oil (SPO), deasphalting oil (DSO), dan medium machine oil (MMO).