KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina (Persero) memiliki ambisi besar dalam pengembangan energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia. Melalui Subholding Power & New Renewable Energy (NRE), Pertamina berusaha terus meningkatkan portofolio bisnis di sektor EBT. Director of Strategic Planning & Business Development Pertamina Power Indonesia Ernie D. Ginting menyebut, saat ini mayoritas portofolio bisnis EBT Pertamina berasal dari proyek-proyek panas bumi melalui Pertamina Geothermal Energy (PGE). Sejauh ini, PGE memiliki kapasitas pembangkit operasional sendiri sebanyak 672 megawatt (MW). PGE juga mengelola kapasitas pembangkit panas bumi sebesar 1.205 MW lewat skema joint operation contract (JOC). Perusahaan ini pun tengah mengawal eksplorasi dan pengembangan proyek panas bumi berkapasitas 495 MW.
Pertamina targetkan peningkatan portofolio EBT mencapai 40 GW hingga 2026
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina (Persero) memiliki ambisi besar dalam pengembangan energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia. Melalui Subholding Power & New Renewable Energy (NRE), Pertamina berusaha terus meningkatkan portofolio bisnis di sektor EBT. Director of Strategic Planning & Business Development Pertamina Power Indonesia Ernie D. Ginting menyebut, saat ini mayoritas portofolio bisnis EBT Pertamina berasal dari proyek-proyek panas bumi melalui Pertamina Geothermal Energy (PGE). Sejauh ini, PGE memiliki kapasitas pembangkit operasional sendiri sebanyak 672 megawatt (MW). PGE juga mengelola kapasitas pembangkit panas bumi sebesar 1.205 MW lewat skema joint operation contract (JOC). Perusahaan ini pun tengah mengawal eksplorasi dan pengembangan proyek panas bumi berkapasitas 495 MW.