Pertamina tawarkan skema baru ke Saudi Aramco soal pembangunan kilang Cilacap



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Pertamina (Persero) bakal menawarkan skema kerjasama baru kepada Saudi Aramco perihal pembangunan proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Kilang Cilacap.

Hal itu dilakukan, mengingat pada bulan Juni ini, batas kesepakatan kerjasama pembentukan Joint Venture (JV) berakhir. Di mana, sebelumnya Saudi Aramco diberikan waktu oleh Pertamina selama tiga bulan untuk memutuskan keberlanjutan Joint Venture (JV) tersebut.

Direktur Mega Proyek dan Petrokimia Pertamina, Ignatius Tallulembang menyampaikan, skema baru yang akan diusulkan itu sedang disusun. Apabila skema tersebut disepakati Saudi Aramco, maka akan ada perpanjangan pembahasan selama tiga bulan ke depan untuk pembentukan Joint Venture Design Agreement (JVDA).


“Baru akan diajukan ke Aramco, dengan konsep yang berbeda,” katanya saat ditemui di Kantor Pusat Kementerian ESDM, Rabu (12/6).

Adapun skema baru yang ditawarkan Pertamina adalah tidak lagi melakukan spin off ataupun harus melalui valuasi aset. Selain itu, dalam sekma baru itu Pertamina akan memiliki porsi sendiri dalam pengembangan Kilang Cilacap, dengan tanggungan biaya yang disiapkan oleh Pertamina sendiri. Ignatius bilang, 65%-70% dana pengembangan itu berasal dari pinjaman, sementara sisanya dari equity.

Nah, jika porsi pengerjaan pengembangan yang dilakukan Pertamina sudah selesai, selanjutnya Saudi Aramco ikut terlibat dalam pengembangan kilang tahap selanjutnya. “Jadi bukan spin off lagi, bukan valuasi aset, tapi mungkin kayak aset baru saja kita kerjasama bikin yang baru," ungkapnya.

Sebelumnya, Pertamina memang sempat menyodorkan nilai valuasi berdasarkan hasil perhitungan Pertamina. Namun, nilai itu ditolak Saudi Aramco. Bahkan, Saudi Aramco juga menolak nilai valuasi dari konsultan independent dalam hal ini PWC.

Dus, jika skema kerjasama ini diterima Saudi Aramco, maka kemungkinan akan ada penyesuaian dalam pembangunan kilang seperti misalnya perubahan jadwal onstream proyek tersebut. Hanya saja, Ignatius belum bisa mengungkapkan jadwalnya.

Yang terang, Revitalisasi Kilang Cilacap akan meningkatkan kapasitas produksi kilang hingga 400.000 barel per hari (bph), dari kapasitas saat ini sebesar 358.000 bph. Meskipun dari sisi volume tidak terlalu besar peningkatannya, tapi kompleksitas produksi kilang akan semakin meningkat tajam dengan standar NCI menjadi 9,4 meningkat pesat dari sebelumnya yang hanya 4.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Azis Husaini