JAKARTA. Manajemen PT Pertamina kembali menegaskan bahwa mereka mampu mengelola Blok Mahakam di Kalimantan Timur pasca berakhirnya kontrak dari Total E&P Indonesie pada 2017 depan. Keseriusan ini dibuktikan dengan Pertamina dengan mengambilalih lapangan minyak dan gas bumi (migas). Karen Agustiawan, Direktur Utama PT Pertamina mengatakan, kemampuan Pertamina dalam mengakuisisi lapangan migas tidak perlu diragukan lagi. "Saat kami mengambil Blok Sanga-Sanga dari Medco, bisa dilihat seperti apa produksinya. Begitu juga ketika kami mengambil alih Offshore North West Java (ONWJ)," ujar Karena, Selasa (19/2). Menurut data Pertamina, produksi Sanga-Sanga ketika masih dikelola Medco E&P hanya sebesar 4.300 barel per hari (bph). Kata Karen, setelah Pertamina EP mengelolanya, produksi lapangan tersebut meningkat menjadi 8.600 bph. Adapun produksi ONWJ saat ini mencapai 33.300 bph. Angka tersebut telah melampui produksi ONWJ ketika dikelola British Petroleum (BP) yang sebesar 22.000 bph.
Pertamina tegaskan mampu kelola blok mahakam
JAKARTA. Manajemen PT Pertamina kembali menegaskan bahwa mereka mampu mengelola Blok Mahakam di Kalimantan Timur pasca berakhirnya kontrak dari Total E&P Indonesie pada 2017 depan. Keseriusan ini dibuktikan dengan Pertamina dengan mengambilalih lapangan minyak dan gas bumi (migas). Karen Agustiawan, Direktur Utama PT Pertamina mengatakan, kemampuan Pertamina dalam mengakuisisi lapangan migas tidak perlu diragukan lagi. "Saat kami mengambil Blok Sanga-Sanga dari Medco, bisa dilihat seperti apa produksinya. Begitu juga ketika kami mengambil alih Offshore North West Java (ONWJ)," ujar Karena, Selasa (19/2). Menurut data Pertamina, produksi Sanga-Sanga ketika masih dikelola Medco E&P hanya sebesar 4.300 barel per hari (bph). Kata Karen, setelah Pertamina EP mengelolanya, produksi lapangan tersebut meningkat menjadi 8.600 bph. Adapun produksi ONWJ saat ini mencapai 33.300 bph. Angka tersebut telah melampui produksi ONWJ ketika dikelola British Petroleum (BP) yang sebesar 22.000 bph.