Pertamina Tegaskan Masih Bersama Rosneft dalam Proyek GRR Tuban



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) menegaskan masih  bersama Rosneft dalam pelaksanaan proyek pembangunan kilang Grass Root Refinery (GRR) Tuban. Sekretaris Perusahaan Kilang Pertamina Internasional, Hermansyah Y. Nasroen, mengatakan bahwa proyek GRR Tuban dalam proses penyiapan dokumen final investment decision (FID) serta pemilihan pelaksana rekayasa, pengadaan, dan konstruksi alias engineering, procurement, and construction (EPC).

Ia tidak merinci ada atau tidaknya kendala dalam hal pendanaan seperti yang disampaikan oleh pihak Kementerian ESDM. 

“Kan masih FID,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (26/10).


Belum ketahuan, kapan kiranya dokumen FID tersebut bakal terbit. 

Baca Juga: Pendanaan Proyek Kilang Tuban Masih Macet

“Masih berproses,” kata Hermansyah ketika ditanyai soal hal ini.

Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut Proyek Strategis Nasional (PSN) kilang Grass Root Refinery (GRR) Tuban belum bisa berjalan karena macetnya pendanaan.  

Hal ini lantaran adanya akibat efek sanksi Uni Eropa dan Pemerintah Inggris kepada pengembangan bisnis migas yang dijalankan perusahaan Rusia. 

Maklumlah, Rosneft mengempit kepemilikan saham 45% dalam proyek ini, sisanya dipegang oleh Pertamina. 

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji mengatakan, kesiapan pendanaan di tahap saat ini, yakni penyiapan FID, sangat krusial demi memastikan jalannya proyek. 

Baca Juga: Ada Partner dari Rusia, Pendanaan di Proyek Kilang Tuban Macet

“Kalau ini masih persiapan, masalahnya harus ada dana dulu untuk setelah persiapan selesai. Jadi kalau dana belum ada, masalah itu bisa berakibat (pada jalannya proyek),” kata Tutuka. 

Kendati demikian, Kementerian ESDM sendiri belum bisa memberikan arahan kepada Pertamina dalam persoalan ini. Itulah sebabnya, Kementerian ESDM meminta agar perusahaan migas pelat merah itu berkomunikasi dengan partnernya untuk mencari solusi yang terbaik. 

“Kalau pemerintah tidak bisa langsung mencari solusi untuk cari partner baru. Tetapi kalau Pertamina sendiri yang menjalankannya akan berat karena besar sekali proyeknya. Tetapi kami meminta Rosneft untuk cepat kepastiannya untuk diselesaikan,” tegasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi