JAKARTA. Pemerintah menunjuk PT Pertamina (Persero) tetap menerapkan sistem monitoring dan pengendalian bahan bakar minyak (BBM) subsidi melalui penggunaan teknologi informasi Radio Frequency Identification (RFID). Namun begitu, program RFID akan mundur dari rencana semula yakni 1 Juli menjadi minggu ketiga Juli 2013. Alasannya karena awal Juli, Pertamina fokus menyiapkan stok BBM pasca kenaikan harga BBM subsidi. "Tapi pemasangan (RFIF) tetap dilakukan pada medio Juli," elak Ali kepada KONTAN, Kamis (4/7). Ali mengatakan, untuk tahap awal pemasangan akan dilakukan di 276 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Jakarta. Setidaknya akan ada 40 SPBU yang dipasang RFID pada pertengahan Juli nanti.
Pertamina terapkan RFID secara estafet
JAKARTA. Pemerintah menunjuk PT Pertamina (Persero) tetap menerapkan sistem monitoring dan pengendalian bahan bakar minyak (BBM) subsidi melalui penggunaan teknologi informasi Radio Frequency Identification (RFID). Namun begitu, program RFID akan mundur dari rencana semula yakni 1 Juli menjadi minggu ketiga Juli 2013. Alasannya karena awal Juli, Pertamina fokus menyiapkan stok BBM pasca kenaikan harga BBM subsidi. "Tapi pemasangan (RFIF) tetap dilakukan pada medio Juli," elak Ali kepada KONTAN, Kamis (4/7). Ali mengatakan, untuk tahap awal pemasangan akan dilakukan di 276 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Jakarta. Setidaknya akan ada 40 SPBU yang dipasang RFID pada pertengahan Juli nanti.