KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah telah memutuskan untuk memberikan tambahan subsidi solar dari Rp 500 per liter menjadi Rp 2.000 per liter. PT Pertamina (Persero) pun tampak pasrah menerima tambahan subsidi tersebut. VP Corporate Communication Pertamina, Adiatma Sardjito tidak menjelaskan penambahan subsidi tersebut cukup atau tidak untuk menambal selisih harga bahan bakar minyak (BBM) yang selama ini ditanggung Pertamina. Dia hanya menyebut penambahan subsidi solar tersebut termasuk bagian dari penugasan Pertamina. "Ini bukan bicara cukup tidak cukup. Pertamina jalankan penugasan pemerintah, apalagi kami ikutin kebijakan pemerintah. Kami ikutin pemerintah saja, apa yang diputuskan ini tidak semata-mata bisnis, ini penugasan,"kata Adiatma ke Kontan.co.id pada Rabu (6/6).
Pertamina terima subsidi solar Rp 2.000 per liter
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah telah memutuskan untuk memberikan tambahan subsidi solar dari Rp 500 per liter menjadi Rp 2.000 per liter. PT Pertamina (Persero) pun tampak pasrah menerima tambahan subsidi tersebut. VP Corporate Communication Pertamina, Adiatma Sardjito tidak menjelaskan penambahan subsidi tersebut cukup atau tidak untuk menambal selisih harga bahan bakar minyak (BBM) yang selama ini ditanggung Pertamina. Dia hanya menyebut penambahan subsidi solar tersebut termasuk bagian dari penugasan Pertamina. "Ini bukan bicara cukup tidak cukup. Pertamina jalankan penugasan pemerintah, apalagi kami ikutin kebijakan pemerintah. Kami ikutin pemerintah saja, apa yang diputuskan ini tidak semata-mata bisnis, ini penugasan,"kata Adiatma ke Kontan.co.id pada Rabu (6/6).