JAKARTA. Larangan penggunaan tarif dalam valuta asing nampaknya masih banyak dilanggar. Bukan hanya penjual eceran alat elektronik oleh masyarakat, bahkan perusahaan plat merah sekelas PT Pertamina, masih memakai tarif dalam valas. Hal ini sempat dikeluhkan oleh sejumlah pihak yang menggunakan produk minyak dan gas bumi dari Pertamina, seperti PT Krakatau Steel (KS) Tbk. PT KS mengeluhkan kebijakan tarif gas yang dijual Pertamina menggunakan mata uang Dollar AS. Namun menurut Pertamina, hal itu sulit dihindari. Apalagi, mereka hanya mengikuti kebijakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) tahun 2015, di mana asumsi harga minyak dan gas ditulis dalam US$, bukan rupiah.
Pertamina tetap jual migas dalam tarif dollar AS
JAKARTA. Larangan penggunaan tarif dalam valuta asing nampaknya masih banyak dilanggar. Bukan hanya penjual eceran alat elektronik oleh masyarakat, bahkan perusahaan plat merah sekelas PT Pertamina, masih memakai tarif dalam valas. Hal ini sempat dikeluhkan oleh sejumlah pihak yang menggunakan produk minyak dan gas bumi dari Pertamina, seperti PT Krakatau Steel (KS) Tbk. PT KS mengeluhkan kebijakan tarif gas yang dijual Pertamina menggunakan mata uang Dollar AS. Namun menurut Pertamina, hal itu sulit dihindari. Apalagi, mereka hanya mengikuti kebijakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) tahun 2015, di mana asumsi harga minyak dan gas ditulis dalam US$, bukan rupiah.