Pertamina Trans Kontinental (PTK) Tegaskan Kontribusinya dalam Blue Economy Indonesia



KONTAN.CO.ID - PT Pertamina Trans Kontinental (PTK) menegaskan kontribusinya dalam pengembangan Blue Economy di Indonesia. Hal ini disampaikan dalam rangkaian kegiatan “UIIF Ideathon Nusantara 2024” yang diselenggarakan oleh Direktorat Inovasi Science Techno and Park (DISTP) Universitas Indonesia (UI) bekerjasama dengan PTK pada Jumat (29/11) lalu di Jakarta.

Mengangkat tema “Blue Economy: Opportunities and Innovations Exploring Sustainable Economic Activities Related to the Ocean and Coasts”, PTK yang diwakili oleh Manager Communication & Compliance, Syafaat Yudha Perwira, memaparkan inisiatif dan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PTK dalam mendukung Blue Economy di forum tersebut.

Blue economy atau ekonomi biru merupakan konsep pembangunan ekonomi berkelanjutan yang berfokus pada pemanfaatan sumber daya laut dan pantai secara berkelanjutan. Tujuan dari Blue Economy untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan tetap menjaga kelestarian ekosistem laut.


Peran PTK dalam Blue Economy Indonesia Sebagai perusahaan penyedia layanan ship & port solution di Indonesia, PTK memiliki peran strategis dalam mendukung Blue Economy. Dalam hal ini, PTK mengoperasikan armada yang ramah lingkungan seperti kapal dengan bahan bakar ganda (diesel dan LNG) dan kapal yang menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). PTK juga menerapkan Shore Connection (SC) atau penyediaan listrik ketika bersandar di pelabuhan yang dikelola serta shorebase yang mendapatkan pengakuan Green Port berskala Asia Pasifik atas upaya PTK mengurangi emisi karbon dan mendukung transisi ke energi baru dan terbarukan.

Program TJSL yang selaras dengan konsep Blue Economy Sejalan dengan konsep blue economy, selama tahun 2024 ini PTK telah melaksanakan program TJSL yang berfokus pada pesisir, mulai dari Inkubasi Ekonomi Bahari untuk meningkatkan UMKM pesisir Batam, penanaman 5.500 mangrove, hingga pengembangan rumah bibit mangrove di Bali.

Dari segi pengelolaan sampah, PTK juga telah menggelar coastal clean up bersama Pandawara Group dan berhasil mengumpulkan 28 ton sampah di Yogyakarta. Selain itu, PTK mengembangkan Desa Energi Berdikari yang mampu mengelola 31,5 ton sampah hingga menjadi pusat eduwisata di pesisir Jambi. PTK juga membangun sarana penyediaan air bersih di Maumere sebagai upaya mengatasi kekeringan di wilayah timur Indonesia.

VP Legal & Relations PTK, Sonny Mirath, mengungkapkan bahwa komitmen perusahaan dalam Blue Economy merupakan tindakan nyata untuk menjamin kelestarian sumber daya laut dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar area operasi.

“Melalui partisipasi aktif dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat, PTK tidak hanya memperkuat posisinya sebagai perusahaan penyedia jasa ship & port solutions untuk ketahanan energi nasional, tetapi sekaligus membantu pemerintah dalam mencapai visi Indonesia yang berkelanjutan,” tutup Sonny Mirath.

Tentang PT Pertamina Trans Kontinental (PTK) PT Pertamina Trans Kontinental (“PTK”) didirikan pada tanggal 9 September 1969 dengan nama PT Pertamina Tongkang dan berganti  nama  menjadi  PT  Pertamina  Trans  Kontinental pada  29  November  2011.  PTK  merupakan  Anak  Usaha  dari  PT Pertamina International Shipping (PIS) bagian dari Subholding Integrated Marine Logistic (IML) yang berpengalaman dalam bisnis Pelayaran, Jasa Maritim, Kepelabuhanan dan Logistik dengan bisnis yang didukung oleh Region / Area Kerja yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan mengelola 104 pelabuhan Pertamina serta 370 armada kapal yang terus bertransformasi dan tumbuh menjadi perusahaan jasa maritim yang terintegrasi dengan skala global

Baca Juga: 55 Tahun PTK, Agresif Go Global dan Komitmen Pada Bisnis Berkelanjutan

Selanjutnya: Geopolitik Memanas, Prabowo Ajak Semua Pihak Tidak Lengah

Menarik Dibaca: Denpasar Hujan pada Pagi dan Jelang Malam, Pantau Cuaca Besok di Bali Selengkapnya!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti