JAKARTA. Produksi minyak nasional yang saat ini terus turun memaksa beberapa kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) menggunakan teknologi pengurasan minyak tahap lanjut alias Enhanced Oil Recovery (EOR) untuk mendongkrak produksi. Salah satu kontraktor yang memakai strategi ini adalah PT Pertamina EP (PEP). PEP akan menggunakan teknologi EOR di 43 wilayah kerja (WK) dengan menggandeng kontraktor. Maklum, Indonesia belum memiliki perusahaan spesialis jasa EOR. Hanya saja, penentuan pihak ketiga ini oleh PEP ternyata berbuntut panjang. Menurut informasi yang berhasil dihimpun KONTAN, PT Pertamina telah menunjuk Daqing Enterprises International (DQE), anak usaha Petrochina Daqing Oilfield Company Limited, sebagai kontraktor EOR PEP.
Pertamina tunjuk langsung proyek EOR ke Daqing?
JAKARTA. Produksi minyak nasional yang saat ini terus turun memaksa beberapa kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) menggunakan teknologi pengurasan minyak tahap lanjut alias Enhanced Oil Recovery (EOR) untuk mendongkrak produksi. Salah satu kontraktor yang memakai strategi ini adalah PT Pertamina EP (PEP). PEP akan menggunakan teknologi EOR di 43 wilayah kerja (WK) dengan menggandeng kontraktor. Maklum, Indonesia belum memiliki perusahaan spesialis jasa EOR. Hanya saja, penentuan pihak ketiga ini oleh PEP ternyata berbuntut panjang. Menurut informasi yang berhasil dihimpun KONTAN, PT Pertamina telah menunjuk Daqing Enterprises International (DQE), anak usaha Petrochina Daqing Oilfield Company Limited, sebagai kontraktor EOR PEP.