JAKARTA. Kebijakan Pemerintah yang menitahkan PT Pertamina (Persero) untuk menurunkan harga Premium dan Solar mulai pukul 00.00 WIB tadi malam tidak membuat Shell Indonesia kebakaran jenggot. Pesaing utama Pertamina dalam bisnis ritel Bahan Bakar Minyak (BBM) itu menandaskan belum akan latah ikut-ikutan menurunkan harga jual BBM miliknya. Manager Media Relations, External Affairs and Communications Shell Indonesia Fathia Syarif bilang, sampai saat ini tiga produk BBM yang dijual di SPBU Shell belum mengalami penurunan harga. "Saat ini masih sama Shell Super Rp 5.900 per liter, Shell Extra Rp 6.400 per liter, dan Shell Diesel tetap Rp 6.900 per liter," ujar Fathia melalui pesan singkatnya, Kamis (15/1). Sayangnya, Fathia tidak menjelaskan mengapa Shell tetap bertahan dengan harga jual tersebut. Demikian halnya Vice President Bussiness Development Shell Wally Saleh yang juga enggan membuka kartu kapan perusahaan minyak asal Belanda itu akan menurunkan harga BBM nya. Namun, ia menandaskan "Pokoknya kita akan selalu memberikan harga yang kompetitif," kata Wally. Sementara Juru Bicara Pertamina Anang Rizkani Noor menjelaskan, hingga pukul 15.00 WIB tanggal 15 Januari 2009, jumlah premium dan solar yang sudah disalurkan Pertamina sebanyak 12.288 kilo liter. "Itu baru yang dari depot Plumpang saja," ujarnya. Sebelumnya Pemerintah mengumumkan penurunan harga BBM bersubsidi pada Senin (12/1) yang mulai berlaku 15 Januari 2009 mulau pukul 00.00 WIB. Harga premium yang semula Rp 5.000 per liter, turun menjadi Rp 4.500 per liter. Sedangkan solar yang sebelumnya Rp 4.800 per liter, menjadi Rp 4.500 per liter. Kebijakan untuk menurunkan harga ini sudah yang ketiga kalinya sejak 1 Desember 2008. Namun dua kali penurunan harga sebelumnya sempat mendapat sorotan masyarakat karena terjadinya gangguan distribusi berupa kelangkaan premium di beberapa daerah. Untuk mengantisipasi hal tersebut terulang lagi, Pertamina menurut Anang akan mengoperasikan depot-depot selama 24 jam. Pertamina juga menyiagakan tambahan tangki pengiriman di Unit Pemasaran III Plumpang sebanyak 10% dari unit yang ada saat ini sebanyak 263 mobil tangki.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pertamina Turunin Harga BBM Bersubsidi, Shell Adem Ayem
JAKARTA. Kebijakan Pemerintah yang menitahkan PT Pertamina (Persero) untuk menurunkan harga Premium dan Solar mulai pukul 00.00 WIB tadi malam tidak membuat Shell Indonesia kebakaran jenggot. Pesaing utama Pertamina dalam bisnis ritel Bahan Bakar Minyak (BBM) itu menandaskan belum akan latah ikut-ikutan menurunkan harga jual BBM miliknya. Manager Media Relations, External Affairs and Communications Shell Indonesia Fathia Syarif bilang, sampai saat ini tiga produk BBM yang dijual di SPBU Shell belum mengalami penurunan harga. "Saat ini masih sama Shell Super Rp 5.900 per liter, Shell Extra Rp 6.400 per liter, dan Shell Diesel tetap Rp 6.900 per liter," ujar Fathia melalui pesan singkatnya, Kamis (15/1). Sayangnya, Fathia tidak menjelaskan mengapa Shell tetap bertahan dengan harga jual tersebut. Demikian halnya Vice President Bussiness Development Shell Wally Saleh yang juga enggan membuka kartu kapan perusahaan minyak asal Belanda itu akan menurunkan harga BBM nya. Namun, ia menandaskan "Pokoknya kita akan selalu memberikan harga yang kompetitif," kata Wally. Sementara Juru Bicara Pertamina Anang Rizkani Noor menjelaskan, hingga pukul 15.00 WIB tanggal 15 Januari 2009, jumlah premium dan solar yang sudah disalurkan Pertamina sebanyak 12.288 kilo liter. "Itu baru yang dari depot Plumpang saja," ujarnya. Sebelumnya Pemerintah mengumumkan penurunan harga BBM bersubsidi pada Senin (12/1) yang mulai berlaku 15 Januari 2009 mulau pukul 00.00 WIB. Harga premium yang semula Rp 5.000 per liter, turun menjadi Rp 4.500 per liter. Sedangkan solar yang sebelumnya Rp 4.800 per liter, menjadi Rp 4.500 per liter. Kebijakan untuk menurunkan harga ini sudah yang ketiga kalinya sejak 1 Desember 2008. Namun dua kali penurunan harga sebelumnya sempat mendapat sorotan masyarakat karena terjadinya gangguan distribusi berupa kelangkaan premium di beberapa daerah. Untuk mengantisipasi hal tersebut terulang lagi, Pertamina menurut Anang akan mengoperasikan depot-depot selama 24 jam. Pertamina juga menyiagakan tambahan tangki pengiriman di Unit Pemasaran III Plumpang sebanyak 10% dari unit yang ada saat ini sebanyak 263 mobil tangki.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News