KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Pertamina sempat menyebutkan proyek penutupan sumur YYA-1 Blok Offshore North West Java (ONWJ) kemungkinan besar baru akan rampung pada Oktober mendatang, atau mundur dari target yang semula ditetapkan. Mengutip catatan Kontan.co.id, Incident Commander PHE ONWJ Taufiq Adityawarman mengakui, penutupan kebocoran sumur alias killing well itu mundur dari target awal. Sebelumnya, killing well ditargetkan sudah bisa dirampungkan pada bulan September. Baca Juga: PHE ONWJ sinergi dengan tim terbaik tangani anjungan YYA Akan tetapi, dengan kondisi lapangan yang ada, Taufiq mengatakan bahwa target realistis yang dapat dicapai mundur menjadi 8 Oktober 2019. Kendati begitu, Taufiq mengklaim bahwa killing well itu bisa lebih cepat dari yang ditargetkan. "Kita berupaya maksimal. Target realistisnya saat ini 8 Oktober 2019, mudah-mudahan, bisa lebih cepat lagi," kata Taufiq dalam konferensi pers yang digelar di Kantor PHE, beberapa waktu lalu. Direktur Hulu Pertamina Dharmawan H. Samsu bilang, upaya penutupan bisa rampung pada bulan September. "Kita target di Minggu ke tiga atau ke empat September dan harapannya lebih cepat, itu baru penutupan sumur ya," tegas Dharmawan di Jakarta, Jumat (30/8). Proses pemulihan baik lingkungan dan kesehatan masyarakat masih akan berjalan sesuai target semula yakni hingga 2020 mendatang. Sayangnya, lagi-lagi Pertamina masih enggan buka suara soal besaran kompensasi bagi warga terdampak. Asal tahu saja, kali lalu Pertamina Hulu Energi ONWJ telah membentuk tim guna mengurusi perkara kompensasi. Baca Juga: Laba melesat 112%, begini kinerja Pertamina sepanjang semester I 2019
Pertamina yakin killing well YYA-1 pada September 2019
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Pertamina sempat menyebutkan proyek penutupan sumur YYA-1 Blok Offshore North West Java (ONWJ) kemungkinan besar baru akan rampung pada Oktober mendatang, atau mundur dari target yang semula ditetapkan. Mengutip catatan Kontan.co.id, Incident Commander PHE ONWJ Taufiq Adityawarman mengakui, penutupan kebocoran sumur alias killing well itu mundur dari target awal. Sebelumnya, killing well ditargetkan sudah bisa dirampungkan pada bulan September. Baca Juga: PHE ONWJ sinergi dengan tim terbaik tangani anjungan YYA Akan tetapi, dengan kondisi lapangan yang ada, Taufiq mengatakan bahwa target realistis yang dapat dicapai mundur menjadi 8 Oktober 2019. Kendati begitu, Taufiq mengklaim bahwa killing well itu bisa lebih cepat dari yang ditargetkan. "Kita berupaya maksimal. Target realistisnya saat ini 8 Oktober 2019, mudah-mudahan, bisa lebih cepat lagi," kata Taufiq dalam konferensi pers yang digelar di Kantor PHE, beberapa waktu lalu. Direktur Hulu Pertamina Dharmawan H. Samsu bilang, upaya penutupan bisa rampung pada bulan September. "Kita target di Minggu ke tiga atau ke empat September dan harapannya lebih cepat, itu baru penutupan sumur ya," tegas Dharmawan di Jakarta, Jumat (30/8). Proses pemulihan baik lingkungan dan kesehatan masyarakat masih akan berjalan sesuai target semula yakni hingga 2020 mendatang. Sayangnya, lagi-lagi Pertamina masih enggan buka suara soal besaran kompensasi bagi warga terdampak. Asal tahu saja, kali lalu Pertamina Hulu Energi ONWJ telah membentuk tim guna mengurusi perkara kompensasi. Baca Juga: Laba melesat 112%, begini kinerja Pertamina sepanjang semester I 2019