Pertani revisi target pendapatan jadi Rp 3 T



JAKARTA. PT Pertani (Persero) baru mampu memproduksi 35.000 ton benih pada semester I-2017. Padahal target sebelumnya yang ditetapkan sebesar 45.000 ton.

Meski demikian, kinerja Pertani terhitung cukup baik jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu (yoy). Produksi pada paruh pertama tahun ini naik 180% dari tahun lalu yang hanya sebesar 12.500 ton.

Jumlah produksi tersebut disumbang oleh benih padi inbrida sebesar 32.000 ton, jagung hibrida 1.500 ton, padi hibrida 500 ton, jagung komposit 500 ton, dan kedelai sebesar 500 ton.


Direktur Utama PT Pertani, Wahyu mengungkap, peningkatan kinerja tersebut dikarenakan Pertani memfokuskan pada kualitas produk yang mereka tawarkan. “Kami fokus pada komoditi benis dengan mengedepankan kualitas produk dan pelayanan,” ujar Wahyu kepada KONTAN, Rabu (19/07).

Hingga akhir tahun, Pertani menargetkan akan mampu memproduksi benih dengan total sebesar 41.509 ton. Rencananya produksi benih padi inbrida sebesar 40.000 ton, sementara produksi jagung hibrida menyumbang sebesar 1.500 ton.

Namun, Pertani harus merevisi target pendapatan tahun ini. Awalnya, Pertani menargetkan akan mampu mencapai pendapatan sebesar Rp 5,1 triliun. Setelah diubah, Pertani menargetkan hanya mampu memperoleh pendapatan sebesar Rp 3 triliun hingga akhir tahun.

“Hal ini karena ada beberapa target penjualan yang tidak sesuai dengan rencana, terutama yang berkaitan dengan kerja sama dengan Perum Bulog, yakni beras dan gula," terang Wahyu.

Hingga saat ini, penjualan beras ke Bulog baru mencapai 20.000 ton. Wahyu mengungkapkan, Pertani harus bekerja keras untuk meningkatkan pengadaan dan penjualan beras kebutuhan Perum Bulog.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto