KUALA LUMPUR. Air Asia, maskapai penerbangan murah terbesar di Asia Tenggara, kini sedang melakukan pertaruhan besar. Ketika harga bahan bakar yang tinggi memaksa kebanyakan maskapai untuk berhemat, memangkas tenaga kerja, dan merehatkan pesawatnya, Air Asia justru berbuat sebaliknya.Maskapai Malaysia ini menambah jumlah penerbangan, rute, dan meningkatkan modal investasinya. Promosinya pun tetap jor-joran. Bulan lalu, Air Asia meluncurkan lagi program 1 juta kursi gratis, di luar fuel surcharge dan pajak. Perusahaan yang baru berumur tujuh tahun ini tampaknya ingin meraup kekosongan penerbangan setelah banyak maskapai mengurangi kapasitasnya. Air Asia menebak, akan semakin banyak orang yang akan memilih penerbangan murah tatkala ekonomi sedang menurun seperti sekarang ini.Menurut para analis, jika Air Asia bisa bertahan dengan langkah ini di tengah situasi sulit, ia akan menjadi pemenang saat kondisi membaik nanti. Kala itu, Air Asia akan memetik hasil dari meningkatnya konsumen dan kuatnya jaringan jalur penerbangan mereka. Namun, "Ini merupakan langkah jangka panjang yang akan mengakibatkan kesulitan di jangka pendek," kata Damien Horth, analis UBS AG Hong Kong.
Pertaruhan Besar Air Asia
KUALA LUMPUR. Air Asia, maskapai penerbangan murah terbesar di Asia Tenggara, kini sedang melakukan pertaruhan besar. Ketika harga bahan bakar yang tinggi memaksa kebanyakan maskapai untuk berhemat, memangkas tenaga kerja, dan merehatkan pesawatnya, Air Asia justru berbuat sebaliknya.Maskapai Malaysia ini menambah jumlah penerbangan, rute, dan meningkatkan modal investasinya. Promosinya pun tetap jor-joran. Bulan lalu, Air Asia meluncurkan lagi program 1 juta kursi gratis, di luar fuel surcharge dan pajak. Perusahaan yang baru berumur tujuh tahun ini tampaknya ingin meraup kekosongan penerbangan setelah banyak maskapai mengurangi kapasitasnya. Air Asia menebak, akan semakin banyak orang yang akan memilih penerbangan murah tatkala ekonomi sedang menurun seperti sekarang ini.Menurut para analis, jika Air Asia bisa bertahan dengan langkah ini di tengah situasi sulit, ia akan menjadi pemenang saat kondisi membaik nanti. Kala itu, Air Asia akan memetik hasil dari meningkatnya konsumen dan kuatnya jaringan jalur penerbangan mereka. Namun, "Ini merupakan langkah jangka panjang yang akan mengakibatkan kesulitan di jangka pendek," kata Damien Horth, analis UBS AG Hong Kong.