Pertarungan modal Uber dan Didi ChuXing



BEIJING. Pertarungan aplikasi transportasi online di China kian sengit. Yang terbaru, aplikasi Didi ChuXing yang menjadi pesaing Uber Technologies Inc, Senin (13/6), mendapat kucuran dana segar senilai total US$ 600 juta dari China Life Insurance Co Ltd.

Dana tersebut diperoleh Didi, tak lama berselang pasca perusahaan ini mendapat gelontoran uang senilai US$ 1 miliar dari Apple Inc pada 12 Mei lalu. Dari nilai total dana yang digelontorkan oleh China Life tersebut terbagi dalam dua bagian.

Bagian pertama, suntikan ekuitas (modal) senilai US$ 300 juta. Kedua, dana sebanyak US$ 305 juta akan diberikan China Life kepada Didi dalam bentuk komitmen pinjaman jangka panjang.


"Kedua belah pihak akan berkolaborasi pada peluang investasi di bisnis transportasi mobile dan sektor terkait di China dan luar China," terang Didi ChuXing dan China Life dalam pernyataan bersama seperti diwartakan Reuters, Senin (13/6).

Investasi China Life tersebut merupakan dukungan atas aplikasi lokal China demi menghadapi persaingan dengan pemain global, yakni Uber. Sebab, Uber pun baru-baru ini telah kembali mendapat suntikan gelontoran dana dari investor asal Arab Saudi, Public Investment Fund, sebesar US$ 3,5 miliar.

Suntikan investasi dari Arab tersebut mengerek valuasi Uber menjadi US$ 62,5 miliar. Bagi Public Investment, investasi di Uber merupakan upaya untuk meningkatkan porsi investasi di aset global menjadi 50%.

Rencana IPO

Hingga saat ini, kedua aplikasi transportasi online Didi dan Uber telah menggelontorkan dana subsidi cukup besar untuk memenangkan pangsa pasar di China. Jumlah dana subsidi yang kian membengkak, sempat menimbulkan spekulasi di pasar kalau kedua aplikasi ini akan bergabung alias merger.

Sebelum masuknya China Life, perusahaan riset CB Insights mencatat, Didi ChuXing telah menggelontorkan modal senilai US$ 6,3 miliar. Jumlah dana yang masuk tersebut pun dihitung sebelum Didi ChuXing terbentuk dari hasil merger antara Didi Dache dan Kuaidi Dache.

Jumlah tersebut termasuk duit yang ditanam Apple. Chief Executive Officer (CEO) Apple, Tim Cook pernah mengatakan, investasi ini akan membuat perusahaannya bisa lebih memahami pasar di China.

Pada bulan Mei 2016, seorang sumber Reuters membisikkan, Didi berniat menawarkan saham perdana atawa melakukan initial public offering (IPO) di Amerika Serikat pada tahun 2018 mendatang. Namun belum disebutkan valuasi yang diincar dari rencana IPO tersebut.

Hanya saja seorang sumber menyatakan bahwa total valuasi Didi kini diperkirakan sebesar US$ 20 miliar. Hingga bulan Mei 2016, Didi mampu melayani 11 juta perjalanan saban hari. Di China sendiri, Didi mengaku telah menguasai 87% pangsa pasar layanan transportasi online.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie