JAKARTA. Kisruh geopolitik yang meningkat secara global menjadikan dua mata uang
safe haven ini tarik menarik. Hanya saja secara fundamental, USD masih jauh ungguli JPY. Mengutip Bloomberg, Rabu (25/11) pukul 19.15 WIB pasangan USD/JPY merangkak naik 0.10% ke level 122,65 dibanding hari sebelumnya.
Penguatan pasangan USD/JPY menurut Tonny Mariano, Analis PT Esandar Arthamas Berjangka cenderung tipis disebabkan oleh terangkatnya yen sebagai
safe haven. Di tengah ketegangan Timur Tengah yang meningkat bahkan kini melibatkan Rusia dan Turki, pelaku pasar memburu yen. Pada Selasa (24/11) Turki menembak pesawat Rusia yang berada di dekat perbatasan Suriah. Ini menimbulkan reaksi marah dari Presiden Rusia, Vladimir Putin. Turki mengatakan pilot pesawat Rusia sudah diperingatkan karena memasuki wilayah udara Turki namun mengabaikan peringatan tersebut. “Jadi walaupun data ekonomi Jepang negatif, tapi mampu bertahan di hadapan USD,” jelas Tonny. Data
services producer price index Oktober 2015 stagnan di level 0,5% artinya belum ada tanda perekonomian yang pulih. Fungsi yen sebagai
safe haven ini sejalan dengan USD. “Tidak heran dalam beberapa hari terakhir pasangan cenderung tarik menarik dan bergulir dalam range sempit,” papar Tonny.
Namun memang keunggulan the greenback belum mampu dihadapan yen. Sebabnya, data revisi GDP AS kuartal tiga 2015 dirilis positif naik dari 1,5% ke level 2,1%. "Itu menopang USD dan membedakan pergerakan fundamental pasangan ini," jelas Tonny. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Adi Wikanto