Pertebal Keuntungan, Perbankan Kian Getol Akuisisi Multifinance



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis multifinance telah menjadi tambahan pendapatan yang signifikan bagi entitas perbankan belakangan ini. 

Bank semakin agresif mengakuisisi perusahaan pembiayaan untuk diperluas sebagai anak usaha. 

PT Bank BTPN Tbk (BTPN), misalnya, saat ini mengonfirmasi finalisasi akuisisi terhadap PT Oto Multiartha (OTO) dan PT Summit Oto Finance (SOF). Diperkirakan Rabu ini akan selesai.


Untuk memfasilitasi aksi korporasi ini, BTPN akan melakukan rights issue sebesar Rp 6,73 triliun. 

Baca Juga: Potensi Besar, Bisnis Multifinance Kian Menguntungkan Bagi Perbankan

Keberadaan BTPN di sektor multifinance diyakini akan memberikan dampak positif pada kinerja induknya. 

Potensi bisnis pembiayaan kendaraan di Indonesia sangat menjanjikan menurut Andrie Darusman, perwakilan Bank BTPN.

Pencapaian laba dari anak usaha multifinance juga terlihat mengesankan.

Sebagai contoh, laba yang dihasilkan oleh Adira Finance telah mencapai 55,4% dari total laba Danamon pada tahun 2023. 

Baca Juga: Pacu Bisnis Syariah, Bank Danamon Gelar Danamon Syariah Travel Fair 2024

Demikian juga, kontribusi dari PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) mencapai 6,67% laba induknya tahun lalu.

Menanggapi hal ini, Presiden Direktur CIMB Niaga, Lani Darmawan, berharap kontribusi dapat ditingkatkan menjadi 10% hingga 12% di masa mendatang.

Untuk mendukung perkembangan bisnis multifinance, CIMB Niaga berpotensi menambah entitas baru sebagai anak usahanya.

Meskipun Bank Mandiri memiliki dua anak usaha di bisnis multifinance, yakni MUF dan MTF, kontribusinya masih tergolong kecil. 

Misalnya, pada tahun 2023, MTF hanya memberikan 2,11% dari total laba PT Bank Mandiri Tbk (BMRI). 

Namun, Direktur Keuangan Bank Mandiri, Sigit Prastowo, optimis bahwa sektor multifinance akan tumbuh dengan baik pada tahun 2024 seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang positif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli