Keinginan Bank Indonesia (BI) untuk mempertebal pasokan valas perlahan mulai tampak.. Bertempat di Gedung BI, Selasa 1 April, Gubernur BI Agus Martowardojo meresmikan terbentuknya Indonesia Foreign Exchange Market Committee (Indo FEMC). "Ini adalah upaya kita untuk mempercepat pendalaman pasar valas di Indonesia," ujar Agus. Terdiri dari dari perwakilan dari BI, OJK, perwakilan bank, serta asosiasi seperti Association Cambiste Internationale Indonesia (ACII) dan Ikatan Bankir Indonesia (IBI), kata Agus, Indo FEMC diharapkan bisa memberikan masukan yang konstruktif, baik dalam penyusunan maupun penyesuaian aturan yang telah atau akan diterbitkan oleh BI maupun OJK untuk mempertebal pasokan valas di pasar dalam negeri. Sebagai Ketua Indo FEMC Panji Irawan dari Bank Mandiri dibantu oleh wakil bersama yakni Filianingsih Hendarta dari BI dan Ali Setiawan dari Bank HSBC. Sedangkan Sekjen Indo FEMC dipilih Bimo Notowidigdo dari Bank BNI. Menurut Agus, BI maupun Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tidak akan mampu melakukan pendalaman pasar keuangan tanpa adanya dukungan dari pelaku perbankan. "Oleh karena itu kami menginisiasi Indo FEMC sebagai forum bagi pelaku pasar dan sebagai mitra strategis Task Force Pendalaman Pasar Keuangan BI dan juga OJK," katanya. Apalagi, BI juga memasang target, pasokan valas di pasar dalam negeri dalam tiga tahun sampai lima tahun ke depan bisa mencapai US$ 4 miliar-US$ 5 miliar per hari. “Saat ini, pasokan valas yang ada baru berkisar US$ 1 miliar-US$ 1,5 miliar per hari,”ujar Agus dalam pertemuan dengan para pemimpin redaksi beberapa waktu lalu.
Pertebal Pasokan Valas, BI Resmikan Indo FEMC
Keinginan Bank Indonesia (BI) untuk mempertebal pasokan valas perlahan mulai tampak.. Bertempat di Gedung BI, Selasa 1 April, Gubernur BI Agus Martowardojo meresmikan terbentuknya Indonesia Foreign Exchange Market Committee (Indo FEMC). "Ini adalah upaya kita untuk mempercepat pendalaman pasar valas di Indonesia," ujar Agus. Terdiri dari dari perwakilan dari BI, OJK, perwakilan bank, serta asosiasi seperti Association Cambiste Internationale Indonesia (ACII) dan Ikatan Bankir Indonesia (IBI), kata Agus, Indo FEMC diharapkan bisa memberikan masukan yang konstruktif, baik dalam penyusunan maupun penyesuaian aturan yang telah atau akan diterbitkan oleh BI maupun OJK untuk mempertebal pasokan valas di pasar dalam negeri. Sebagai Ketua Indo FEMC Panji Irawan dari Bank Mandiri dibantu oleh wakil bersama yakni Filianingsih Hendarta dari BI dan Ali Setiawan dari Bank HSBC. Sedangkan Sekjen Indo FEMC dipilih Bimo Notowidigdo dari Bank BNI. Menurut Agus, BI maupun Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tidak akan mampu melakukan pendalaman pasar keuangan tanpa adanya dukungan dari pelaku perbankan. "Oleh karena itu kami menginisiasi Indo FEMC sebagai forum bagi pelaku pasar dan sebagai mitra strategis Task Force Pendalaman Pasar Keuangan BI dan juga OJK," katanya. Apalagi, BI juga memasang target, pasokan valas di pasar dalam negeri dalam tiga tahun sampai lima tahun ke depan bisa mencapai US$ 4 miliar-US$ 5 miliar per hari. “Saat ini, pasokan valas yang ada baru berkisar US$ 1 miliar-US$ 1,5 miliar per hari,”ujar Agus dalam pertemuan dengan para pemimpin redaksi beberapa waktu lalu.