Pertempuran Thailand–Kamboja Meluas di Sepanjang Perbatasan Sengketa



KONTAN.CO.ID - Thailand mengatakan pihaknya tengah mengambil langkah untuk mengusir pasukan Kamboja dari wilayahnya pada Selasa (9/12/2025), ketika pertempuran kembali pecah dan meluas di sepanjang perbatasan yang masih disengketakan oleh kedua negara Asia Tenggara tersebut.

Masing-masing pihak saling menyalahkan atas bentrokan yang kembali terjadi, yang sekaligus menggagalkan gencatan senjata rapuh yang sebelumnya ditengahi oleh Presiden AS Donald Trump dan sempat mengakhiri lima hari pertempuran pada Juli lalu.

Baca Juga: Harga Minyak Dunia Stabil Selasa (9/12) Pagi: Brent ke US$62,47 & WTI ke US$58,84


Kementerian Pertahanan Kamboja mengatakan dua warga sipil tewas pada Senin malam, menambah total korban tewas menjadi enam orang. Sementara itu, satu tentara Thailand dilaporkan meninggal.

Dalam pernyataan Selasa pagi, Angkatan Laut Thailand mengatakan pasukan Kamboja terdeteksi berada di dalam wilayah Thailand di provinsi pesisir Trat, sehingga operasi militer dilancarkan untuk mengusir mereka. Tidak ada rincian tambahan yang diberikan.

Perdana Menteri Kamboja Hun Manet pada Senin malam memperingatkan bahwa Thailand “tidak boleh menggunakan kekuatan militer untuk menyerang desa-desa sipil dengan dalih mengklaim kedaulatannya”.

Sebelumnya, Kamboja mengatakan pihaknya tidak membalas meskipun pasukannya berada di bawah serangan intensif.

Baca Juga: AS Izinkan Pengapalan Chip AI Nvidia H200 ke China, Trump Tetapkan Tarif 25%

Angkatan Laut Thailand menuduh pasukan Kamboja terus memperkuat kehadirannya, termasuk menempatkan penembak runduk dan senjata berat, memperkokoh posisi pertahanan, serta menggali parit. Tindakan tersebut dinilai sebagai “ancaman langsung dan serius terhadap kedaulatan Thailand”.

Bentrokan pada Senin itu merupakan yang paling sengit sejak baku tembak roket dan artileri berat selama lima hari pada Juli, yang menewaskan sedikitnya 48 orang dan memaksa 300.000 warga mengungsi, sebelum Trump turun tangan menengahi gencatan senjata.

Thailand sendiri telah mengevakuasi 438.000 warga di lima provinsi perbatasan, sementara pihak berwenang Kamboja mengatakan ratusan ribu orang telah dipindahkan ke tempat yang lebih aman.

Tentara Thailand melaporkan 18 prajurit terluka, dan pemerintah Kamboja menyebutkan sembilan warga sipil cedera.

Thailand dan Kamboja telah lebih dari satu abad memperebutkan sejumlah titik di sepanjang perbatasan darat sepanjang 817 km yang belum sepenuhnya didemarkasi, dengan perselisihan atas kompleks candi kuno kerap memicu sentimen nasionalis dan memunculkan bentrokan bersenjata.

Baca Juga: Yen Stabil Selasa (9/12) Setelah Gempa Goyang Jepang, Menanti Keputusan The Fed & RBA

Pada 2011, konflik serupa memicu baku tembak artileri mematikan selama sepekan.

Ketegangan meningkat kembali pada Mei lalu setelah seorang tentara Kamboja tewas dalam sebuah insiden baku tembak, yang memicu pengerahan besar-besaran pasukan di garis perbatasan dan berujung pada keretakan diplomatik serta bentrokan bersenjata.

Selanjutnya: Polri dan Kejagung Usut Dugaan Pembalakan Liar di Balik Banjir Besar Sumatra

Menarik Dibaca: iPhone 17 Pro Max Sematkan Layar dengan Kecerahan Hingga 3000 Nits, Cek Fiturnya