SURABAYA. Bank Indonesia (BI) melakukan pertemuan dengan 26 Bank Sentral anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI) membahas makroprudensial dan pendalaman pasar keuangan terkini. Gubernur BI Agus D.W. Martowardojo mengatakan, pertemuan tingkat Gubernur Bank Sentral negara anggota OKI ini membahas kerangka kebijakan keuangan Islam dalam mendukung pengembangan keuangan syariah. "Misalnya, kami membahas standar pengelolaan zakat dan wakaf yang taat syariah dan menjadi sumber pendanaan yang sehat," kata Agus, Kamis (6/11). Adapun potensi pengelolaan zakat mencapai Rp 217 triliun dari penyerapan zakat baru Rp 3,7 triliun atau 1,70% dari potensi zakat. Selanjutnya, para Gubernur dan pakar ekonomi keuangan ini berdiskusi dan berbagi pengalaman serta pemikiran terkait bagaimana menerapkan kebijakan makroprudensial yang efektif untuk meminimalkan risiko keuangan dan menciptakan stabilitas sektor keuangan, termasuk pendalaman sektor keuangan mikro dalam keuangan syariah.
Pertemuan Bank Sentral OKI bahas makroprudensial
SURABAYA. Bank Indonesia (BI) melakukan pertemuan dengan 26 Bank Sentral anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI) membahas makroprudensial dan pendalaman pasar keuangan terkini. Gubernur BI Agus D.W. Martowardojo mengatakan, pertemuan tingkat Gubernur Bank Sentral negara anggota OKI ini membahas kerangka kebijakan keuangan Islam dalam mendukung pengembangan keuangan syariah. "Misalnya, kami membahas standar pengelolaan zakat dan wakaf yang taat syariah dan menjadi sumber pendanaan yang sehat," kata Agus, Kamis (6/11). Adapun potensi pengelolaan zakat mencapai Rp 217 triliun dari penyerapan zakat baru Rp 3,7 triliun atau 1,70% dari potensi zakat. Selanjutnya, para Gubernur dan pakar ekonomi keuangan ini berdiskusi dan berbagi pengalaman serta pemikiran terkait bagaimana menerapkan kebijakan makroprudensial yang efektif untuk meminimalkan risiko keuangan dan menciptakan stabilitas sektor keuangan, termasuk pendalaman sektor keuangan mikro dalam keuangan syariah.