JAKARTA. Harga minyak mentah kembali bangkit setelah terpangkas dalam kurun tiga hari berturut-turut sejak Kamis (27/10) lalu. Kemarin sore (2/11), harga minyak mentah jenis WTI untuk pengiriman Desember 2011 sempat naik 0,9% jadi US$ 93,09 per barel. Padahal, harga minyak di pagi hari turun ke US$ 91,50 per barel. Dua faktor yang memicu kenaikan harga minyak adalah persediaan yang diperkirakan menyusut serta melemahnya dollar AS. Di sisi lain, pandangan pelaku pasar terkait krisis utang Eropa mulai terbelah menyusul optimisme menjelang pertemuan G-20 selama dua hari, pada 3 hingga 4 November nanti. Masalah Eropa tetap menjadi faktor utama yang mempengaruhi pasar. "Namun, pasokan dan permintaan masih kuat mendukung harga minyak," ujar Victor Shum, analis Purvin & Gertz, seperti dikutip Bloomberg, kemarin.
Pertemuan G-20 memanaskan harga minyak mentah
JAKARTA. Harga minyak mentah kembali bangkit setelah terpangkas dalam kurun tiga hari berturut-turut sejak Kamis (27/10) lalu. Kemarin sore (2/11), harga minyak mentah jenis WTI untuk pengiriman Desember 2011 sempat naik 0,9% jadi US$ 93,09 per barel. Padahal, harga minyak di pagi hari turun ke US$ 91,50 per barel. Dua faktor yang memicu kenaikan harga minyak adalah persediaan yang diperkirakan menyusut serta melemahnya dollar AS. Di sisi lain, pandangan pelaku pasar terkait krisis utang Eropa mulai terbelah menyusul optimisme menjelang pertemuan G-20 selama dua hari, pada 3 hingga 4 November nanti. Masalah Eropa tetap menjadi faktor utama yang mempengaruhi pasar. "Namun, pasokan dan permintaan masih kuat mendukung harga minyak," ujar Victor Shum, analis Purvin & Gertz, seperti dikutip Bloomberg, kemarin.