KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penguatan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali berlanjut pada Rabu (8/4). Berdasar kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah menguat 1,01% ke Rp 16.245 per dolar AS. Kemarin, kurs tengah BI berada di Rp 16.410 per dolar AS. Berbanding terbalik, rupiah melemah 0,31% di posisi Rp 16.250 per dolar AS di pasar spot. Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf melihat penguatan rupiah hari ini disebabkan oleh meningkatnya minat terhadap aset berisiko alias risk-appetite. Dengan mulai menurunnya jumlah korban akibat virus korona di Spanyol dan Italia, kekhawatiran pelaku pasar sedikit mereda. Sehingga menyebabkan aset-aset safe haven mengalami koreksi. “Minimal, risk-appetite sudah mulai terlihat,” kata Alwi kepada Kontan.co.id, pada Rabu (8/4).
Baca Juga: Penundaan proyek akibat wabah virus corona menggerus bisnis material bangunan Di samping itu, adanya penawaran dari New York Federal Reserve untuk BI juga menjadi sentimen positif bagi rupiah. New York Federal Reserve untuk menyediakan dana sebesar US$ 60 miliar untuk Indonesia apabila membutuhkan likuiditas.