KONTAN.CO.ID - BANYUWANGI. Pertemuan Rutin Sentra merupakan wadah utama BTPN Syariah dalam memberdayakan jutaan wanita khususnya ibu-ibu di pelosok untuk mengembangkan usaha ultra mikro. Menurut Ainul Yaqin,
Corporate & Marketing Communication Head BTPN Syariah, target market dari pembiayaan yang BTPN Syariah berikan adalah wanita prasejahtera. Di Indonesia, prasejahtera produktif atau yang berpenghasilan Rp 2 juta per bulan, jumlahnya mencapai 45 juta orang. Dari angka itu, sekitar 23 juta adalah wanita.
Sementra sebanyak 78% dari nilai tersebut berada di daerah Jawa dan Sumatra. Sehingga, wilayah inilah yang paling banyak dibidik walaupun nasabah BTPN Syariah sudah sampai ke Kupang.
Baca Juga: BTPN Syariah Optimistis Pembiayaan bagi Masyarakat Inklusi Terus Tumbuh Untuk profil nasabahnya beragam. Jika dilihat dari pekerjaan, mayoritas adalah berdagang, produksi barang-barang skala ultra mikro, dan beternak. Sementara dari sisi kebutuhan, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, pendidikan anak, dan perbaikan tempat tinggal. Ainul mengatakan, paket keuangan yang diberikan adalah untuk usaha. Di antaranya adalah modal usaha, gratis asuransi jiwa, dan juga tabungan yang dibebaskan dari biaya bulanan. Modal usaha juga bisa meningkat setiap siklus pembiayaan. Adapun pembiaayan mulai dari Rp 2 juta dan bisa meningkat hingga puluhan juta jika sesuai dengan persyaratan. Lantas, setelah satu tahun, ada pembiyaan dan perbaikan. Ainul menjelaskan, sistem keanggotannya adalah dalam kelompok. "Sehingga, diseleksi oleh nasabah lain di kelompok itu," katanya. Di dalam kelompok, harus mengikuti Pertemuan Rutin Sentra, membayarkan tabungan wajib, dan tanggung renteng. Artinya, ketika ada salah satu yang tidak mampu membayar karena usahanya kurang baik, maka anggota lain membantu. "Tanggung renteng ini sudah kesepakatan di awal oleh anggotanya," ungkap Ainul.
Baca Juga: BTPN Syariah Merelokasi Kantor Cabangnya di Pondok Indah BTPN Syariah tak hanya memberi modal tetapi pelatihan untuk meningkatkan kapasitas bidang kesehatan, pengetahuan, wirausaha, dan juga lingkungan. Pelatihan ini diadakan oleh Community Officer di dalam Pertemuan Rutin Sentra. Community Officer merupakan bankir pemberdaya yang terlatih dan menjadi fasilitator untuk kegiatan ini. Salah satu sentra yang anggotanya diberi modal oleh BTPN Syariah adalah Sentra Pendarungan Mawar di Banyuwangi. Sentra ini sudah berdiri semenjak tahun 2011, dibentuk oleh warga Pendarungan. Dari yang awalnya hanya 10 anggota, kini sentra Sentra Pendarungan Mawar memiliki 34 anggota dengan mayoritas profil bidang usahanya adalah pertanian, kue kering, dan ternak.
Baca Juga: Pemulihan Terus Berjalan, BTPN Syariah Cetak Laba Rp 753 Miliar di Semester I 2023 Menurut Joko Ibnu Susanto,
Business Coach Banyuwangi BTPN Syariah, memang idealnya anggota maksimal 25 orang. Oleh sebab itu, ada rencana untuk yang lebih 25 orang akan dipecah untuk dibentuk menjadi dua sentra.
Menurut Kun, Ketua Sentra Pendaraungan Mawar, dengan adanya kumpulan ini, dirinya mendapat kemudahan untuk langsung dilayani oleh petugas bank. Kun dan anggota lainnya bisa mendapatkan pembiayaan tanpa agunan serta menambah ilmu pengetahuan yang diberikan dari petugas bank. Mulai dari pengelolaan keuangan, cara pengemasan makanan, hingga berbagai materi yang disesuaikan kebutuhan ibu-ibudi dalam sentra. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Francisca bertha