KONTAN.CO.ID - BADUNG. Pertemuan tingkat deputi bank sentral atau ASEAN Central Bank deputies Meeting (ACDM) telah dimulai pada hari ini, Selasa (28/3). Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Dody Budi Waluyo memimpin dan membuka pertemuan tersebut. Dody menekankan, pentingnya koordinasi kebijakan antara bank sentral ASEAN untuk memperkuat perekonomian regional.
"Ini untuk mendukung pemulihan, mendorong pertumbuhan, dan meningkatkan stabilitas keuangan," tutur Dody, Selasa (28/3) di Bali.
Baca Juga: Ekonom Menilai Negara ASEAN Diyakini Tak akan Mengalami Resesi, Berikut Alasannya Secara umum, BI menekankan perlunya ASEAN mempererat kerja sama dan mengambil langkah kolektif yang berkaitan dengan pemulihan dan penguatan ekonomi serta keberlanjutan ekonomi digital. Ini dirumuskan menjadi tiga fokus utama, yang dibawa oleh kepemimpinan Indonesia dalam jalur keuangan ini. Pertama, memanfaatkan diversifikasi mata uang dengan eksplorasi transaksi mata uang lokal, atau Local Currency Transaction (LCT). Kedua, pengembangan konektivitas pembayaran regional dalam meningkatkan konektivitas pembayaran lintas batas dalam mendukung pertumbuhan yang inklusif. Terkait hal ini, BI menyampaikan perlunya pengembangan sistem pembayaran dan digitalisasi dengan memajukan kerja sama konektivitas pembayaran untuk dukung pembayaran lintas batas yang lebih cepat, murah, transparan, dan inklusif. Ketiga, penguatan ketahanan keuangan makro melalui implementasi bauran kebijakan.
Baca Juga: BI Tambah Mitra Pembayaran Antar Negara, Bankir Targetkan Transaksi QRIS Melesat "ASEAN perlu memperkuat bauran kebijakan untuk memperkuat antisipasi bila ada guncangan," tambah Dody. Selain ACDM, dibuka juga pertemuan tingkat deputi Menteri Keuangan ASEAN atau Finance Deputies Meeting (AFDM). Selanjutnya, hasil pembahasan keduanya akan dilaporkan dalam pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral ASEAN (AFMGM) pada 31 Maret 2023. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi