KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (Garudafood) siap melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) pertengahan Oktober 2018. Perusahaan makanan dan minuman ini, rencananya bakal melepas saham baru sebesar 10,34% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan. Dana hasil IPO nantinya akan digunakan untuk memperkuat modal kerja untuk mendukung strategi bisnis perusahaan dalam jangka panjang. Pencatatan (listing) perdana saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) ditargetkan terlaksana pada pertengahan Oktober 2018, dengan menunjuk PT Indo Premier Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Direktur Utama Garudafood Hardianto Atmadja mengatakan, IPO ini merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk mendapatkan sumber pendanaan alternatif yang dapat memperkuat ekspansi bisnis. Langkah ini juga sejalan dengan visi Garudafood untuk menjadi salah satu perusahaan makanan dan minuman terdepan di Indonesia dan juara di ASEAN. “Kami percaya IPO ini akan menjadi momentum positif bagi Garudafood untuk terus tumbuh secara berkelanjutan dengan mengoptimalkan peluang pasar yang begitu besar, baik di Indonesia maupun ASEAN. IPO juga akan membawa standar baru tata kelola perusahaan yang baik yang tentunya dibutuhkan oleh perusahaan,” kata Hardianto dalam Investor Gathering, Kamis (30/8). Director Head of Investment Banking PT Indo Premier Sekuritas Rayendra L. Tobing menjelaskan, dalam IPO nanti, Garudafood akan menawarkan 35 juta saham baru dan bersamaan dengan itu juga akan dilakukan penerbitan saham baru dalam rangka pelaksanaan konversi Mandatory Convertible Bond (MCB) pada tanggal penjatahan. Sehingga secara keseluruhan akan dikeluarkan saham baru sebesar 10,34% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh Perseroan. Setelah selesainya IPO ini, Garudafood akan memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp 8 triliun hingga Rp 10 triliun.
Pertengahan Oktober, Garudafood lepas 10,34% saham IPO
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (Garudafood) siap melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) pertengahan Oktober 2018. Perusahaan makanan dan minuman ini, rencananya bakal melepas saham baru sebesar 10,34% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan. Dana hasil IPO nantinya akan digunakan untuk memperkuat modal kerja untuk mendukung strategi bisnis perusahaan dalam jangka panjang. Pencatatan (listing) perdana saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) ditargetkan terlaksana pada pertengahan Oktober 2018, dengan menunjuk PT Indo Premier Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Direktur Utama Garudafood Hardianto Atmadja mengatakan, IPO ini merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk mendapatkan sumber pendanaan alternatif yang dapat memperkuat ekspansi bisnis. Langkah ini juga sejalan dengan visi Garudafood untuk menjadi salah satu perusahaan makanan dan minuman terdepan di Indonesia dan juara di ASEAN. “Kami percaya IPO ini akan menjadi momentum positif bagi Garudafood untuk terus tumbuh secara berkelanjutan dengan mengoptimalkan peluang pasar yang begitu besar, baik di Indonesia maupun ASEAN. IPO juga akan membawa standar baru tata kelola perusahaan yang baik yang tentunya dibutuhkan oleh perusahaan,” kata Hardianto dalam Investor Gathering, Kamis (30/8). Director Head of Investment Banking PT Indo Premier Sekuritas Rayendra L. Tobing menjelaskan, dalam IPO nanti, Garudafood akan menawarkan 35 juta saham baru dan bersamaan dengan itu juga akan dilakukan penerbitan saham baru dalam rangka pelaksanaan konversi Mandatory Convertible Bond (MCB) pada tanggal penjatahan. Sehingga secara keseluruhan akan dikeluarkan saham baru sebesar 10,34% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh Perseroan. Setelah selesainya IPO ini, Garudafood akan memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp 8 triliun hingga Rp 10 triliun.