Pertengahan tahun depan, target vaksin merah putih dapat izin BPOM



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman Amin Soebandrio menargetkan Vaksin Merah Putih yang saat ini mereka kembangkan mulai memasuki tahap uji klinik pada akhir tahun ini.

Dengan target itu, izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (UEA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) bisa didapatkan pada pertengahan 2022.

"Diharapkan uji klinik bisa mulai akhir tahun ini, di kuartal keempat tahun ini dan selesai kurang lebih delapan bulan, sehingga EUA diharapkan bisa diperoleh pertengahan tahun depan," kata Amin dalam diskusi Polemik MNC Trijaya FM, Sabtu (17/4).


Baca Juga: Vaksin nusantara terus menuai pro dan kontra, terbaru tokoh nasional dukung BPOM

Ia mengatakan, LBM Eijkman berupaya agar proses uji klinik bisa dipercepat. Namun, Amin menegaskan tidak akan ada tahapan yang dilewatkan.

"Artinya semua langkah harus dijalani walaupun ada yang diperndek atau dilakukan secara pararel, tapi semua harus dilakukan," ujarnya.

Amin menjelaskan, vaksin Covid-19 yang dikembangkan LBM Eijkman menggunakan platform protein rekombinan. Vaksin nantinya akan disuntikan ke tubuh penerima sebanyak dua kali. "Yang dikembangkan Lembaga Eijkman kami menggunakan protein rekombinan dari protein S dan N," kata dia.

Terkait Vaksin Merah Putih, Kepala BPOM Penny Lukito sebelumnya mengatakan, pengembangan vaksin itu dengan berbagai platform memberi pengayaan pengalaman dan peningkatan kemampuan peneliti Indonesia untuk penguasaan teknologi vaksin.

Uji klinis vaksin Merah Putih yang dikembangkan Universitas Airlangga dengan platform inactivated virus ditargetkan tuntas pada kuartal IV-2021 dan produksi massal awal 2022.

Sementara uji klinis vaksin protein rekombinan yang dikembangkan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman ditargetkan diproduksi massal pada semester II-2022.

"Dalam waktu bersamaan disiapkan fasilitas produksinya di Bio Farma," ujar Penny.

Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengatakan, pihaknya menyiapkan fasilitas produksi vaksin Merah Putih. Gedung produksi diaktifkan untuk meningkatkan kapasitas produksi vaksin.

"Jika tak cukup, kami akan bekerja sama dengan industri farmasi swasta," tuturnya.

Baca Juga: Lembaga Eijkman: Ada inkonsistensi protokol penelitian terkait vaksin nusantara

Penulis : Tsarina Maharani Editor : Bayu Galih

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "LBM Eijkman Targetkan Vaksin Merah Putih Dapat Izin BPOM Pertengahan 2022".

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat