JAKARTA. Peternak sapi lokal mendesak Kementerian Pertanian (Kemtan) fokus mengembangkan sapi lokal unggulan ketimbang melakukan impor sapi indukan dan sperma sapi dari Spanyol. Saat ini, Indonesia memiliki sapi unggulan seperti sapi bali dan sapi ongole yang beratnya setara dengan sapi impor. Pengembangan sapi lokal unggulan ini dinilai lebih tepat dan berbiaya murah ketimbang impor. Teguh Boediana, Ketua Umum PPSKI mengatakan Kemtan perlu fokus mengembangkan sapi unggulan lokal ketimbang impor. Sebab saat ini, sudah ada sapi lokal hasil persilangan yang kualitas dan kuantitassnya seperti sapi impor seperti sapi bali dan sapi ongole. Pengembangan sapi ini dapat meningkangkatkan populasi sapi lokal ketimbang impor. Sebaliknya, ia pesimis Kemtan serius dalam pengembangan sapi dalam negeri karena belum adanya konsep matang dalam pengembangan sapi lokal. Hal itu terlihat dari tidak konsistennya pemerintah dalam hal pengembangan sapi lokal. Yang terjadi justru,, konsep pengembangan sapi Kemtan kerap berubah dan pada akhirnya, swasembada sapi tak pernah tercapai.
Perternak desak pengembangan Sapi Bali dan Ongole
JAKARTA. Peternak sapi lokal mendesak Kementerian Pertanian (Kemtan) fokus mengembangkan sapi lokal unggulan ketimbang melakukan impor sapi indukan dan sperma sapi dari Spanyol. Saat ini, Indonesia memiliki sapi unggulan seperti sapi bali dan sapi ongole yang beratnya setara dengan sapi impor. Pengembangan sapi lokal unggulan ini dinilai lebih tepat dan berbiaya murah ketimbang impor. Teguh Boediana, Ketua Umum PPSKI mengatakan Kemtan perlu fokus mengembangkan sapi unggulan lokal ketimbang impor. Sebab saat ini, sudah ada sapi lokal hasil persilangan yang kualitas dan kuantitassnya seperti sapi impor seperti sapi bali dan sapi ongole. Pengembangan sapi ini dapat meningkangkatkan populasi sapi lokal ketimbang impor. Sebaliknya, ia pesimis Kemtan serius dalam pengembangan sapi dalam negeri karena belum adanya konsep matang dalam pengembangan sapi lokal. Hal itu terlihat dari tidak konsistennya pemerintah dalam hal pengembangan sapi lokal. Yang terjadi justru,, konsep pengembangan sapi Kemtan kerap berubah dan pada akhirnya, swasembada sapi tak pernah tercapai.