KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menetapkan kebijakan baru di industri fintech peer to peer (P2P) lending. Salah satu ketentuan baru yang diatur, yaitu terkait kriteria pemberi dana (lender) non profesional dalam menyalurkan pendanaan di fintech lending. Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK, Agusman, membeberkan alasan ketentuan baru terkait lender non profesional itu dibuat karena adanya beberapa pertimbangan atas fenomena yang selama ini terjadi di industri. Salah satu pertimbangannya, yaitu untuk meningkatkan perlindungan terhadap konsumen. "Selain itu, meminimalisir timbulnya potensi risiko hukum dari kasus gagal bayar yang selama ini menjadi perhatian dalam industri fintech lending," ungkapnya dalam lembar jawaban tertulis RDK OJK, Kamis (9/1).
Pertimbangan OJK Tetapkan Ketentuan Baru Lender Non Profesional Fintech Lending
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menetapkan kebijakan baru di industri fintech peer to peer (P2P) lending. Salah satu ketentuan baru yang diatur, yaitu terkait kriteria pemberi dana (lender) non profesional dalam menyalurkan pendanaan di fintech lending. Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK, Agusman, membeberkan alasan ketentuan baru terkait lender non profesional itu dibuat karena adanya beberapa pertimbangan atas fenomena yang selama ini terjadi di industri. Salah satu pertimbangannya, yaitu untuk meningkatkan perlindungan terhadap konsumen. "Selain itu, meminimalisir timbulnya potensi risiko hukum dari kasus gagal bayar yang selama ini menjadi perhatian dalam industri fintech lending," ungkapnya dalam lembar jawaban tertulis RDK OJK, Kamis (9/1).
TAG: