KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saat pandemi Covid-19 pertama kali melanda dunia, harga emas melesat tinggi. Sementara, investasi di reksadana langsung melemah, terutama yang memiliki aset berisiko. Harga emas di sepanjang 2020 mencatatkan kenaikan sebesar 25,16% dan sempat mencapai level tertinggi sepanjang 2020 pada 6 Agustus 2020 di harga US$ 2.071 per ons troi. Sedangkan, harga emas hingga 30 Juli 2021 justru turun sebesar 4,6% ytd. Level tertinggi tahun ini hanya di US$ 1.954 per ons troi pada 5 Januari 2021. Berdasarkan riset Infovesta Utama, Senin (2/8), pada awal mula Covid-19 banyak investor yang lebih memilih berinvestasi pada instrumen safe haven dan melakukan hedging sebagai sarana lindung nilai dari fluktuasi nilai tukar mata uang. Faktor tersebut yang menyebabkan emas menjadi instrumen investasi yang diburu oleh investor pada saat terjadi krisis ekonomi.
Pertimbangkan hal berikut untuk memilih antara investasi emas atau reksadana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saat pandemi Covid-19 pertama kali melanda dunia, harga emas melesat tinggi. Sementara, investasi di reksadana langsung melemah, terutama yang memiliki aset berisiko. Harga emas di sepanjang 2020 mencatatkan kenaikan sebesar 25,16% dan sempat mencapai level tertinggi sepanjang 2020 pada 6 Agustus 2020 di harga US$ 2.071 per ons troi. Sedangkan, harga emas hingga 30 Juli 2021 justru turun sebesar 4,6% ytd. Level tertinggi tahun ini hanya di US$ 1.954 per ons troi pada 5 Januari 2021. Berdasarkan riset Infovesta Utama, Senin (2/8), pada awal mula Covid-19 banyak investor yang lebih memilih berinvestasi pada instrumen safe haven dan melakukan hedging sebagai sarana lindung nilai dari fluktuasi nilai tukar mata uang. Faktor tersebut yang menyebabkan emas menjadi instrumen investasi yang diburu oleh investor pada saat terjadi krisis ekonomi.