KONTAN.CO.ID - SEOUL. Aktivitas pabrik di Korea Selatan tumbuh pada kecepatan yang lebih lambat pada bulan Agustus. Hal tersebut terjadi karena produksi mengalami kontraksi untuk pertama kalinya dalam 12 bulan dan permintaan berkurang lantaran lonjakan infeksi virus corona di seluruh wilayah dan berlanjutnya gangguan rantai pasokan. Rabu (1/9), indeks manajer pembelian (PMI) IHS Markit untuk Agustus berada di level 51,2. Posisi ini turun dari bulan Juli yang masih ada di 53,0. Walau begitu, PMI masih tetap di atas ambang 50, yang menunjukkan ekspansi dalam aktivitas pabrik untuk bulan ke-11 secara berturut-turut.
"Peningkatan baru dalam infeksi virus dan gangguan rantai pasokan yang parah dan berkelanjutan, terutama di pasar semikonduktor utama, mengurangi kondisi operasional," kata Usamah Bhatti, ekonom di IHS Markit. Hal tersebut mengakibatkan kontraksi di tingkat produksi. "Sementara kebangkitan virus corona di seluruh wilayah yang lebih luas sebagian mengimbangi permintaan yang kuat dari pasar ekspor utama seperti Amerika Serikat dan Jepang," tambah Bhatti. Sub-indeks untuk output pada bulan lalu berada di level 49,1, mengakhiri ekspansi 11 bulan berturut-turut. Posisi itu juga turun dari level 53,5 yang dicetak pada bulan Juli. Baca Juga: Korea susun anggaran belanja agresif, rasio utang terhadap PDB tembus 50% di 2022 Total pesanan baru naik lebih lanjut pada bulan Agustus, tetapi pada laju paling lambat dalam 10 bulan. Sedangkan pertumbuhan pesanan ekspor juga berkurang karena varian Delta yang sangat menular dan pembatasan terkait mengurangi permintaan global. Namun, perusahaan terlihat menaikkan tingkat staf untuk satu bulan lagi dalam persiapan pesanan masuk di paruh kedua tahun ini.