Pertumbuhan aset bank syariah diproyeksi stagnan



JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperkirakan tingkat pertumbuhan aset perbankan syariah di Kuartal II 2014 tak jauh berbeda dengan Kuartal I tahun ini. Sebab, faktor-faktor penyebabnya juga tak berubah jauh. Menurut Mulya Effendy Siregar, Deputi Komisioner OJK, mengatakan, tingkat pertumbuhan aset perbankan syariah per 31 Maret 2014 lalu sebesar 14,9% secara Year on Year (YoY). Jumlah ini memang melambat dibandingkan pertumbuhan aset perbankan syariah di Kuartal 4 tahun lalu yang sebesar 24,2%. Penyebabnya adalah ketatnya persaingan pendanaan akibat tren kenaikan suku bunga. Disertai perlambatan pertumbuhan kinerja sektor riil. Selain itu, konsolidasi internal beberapa bank.

"Di Kuartal II sekarang saya rasa tak jauh berbeda. Jadi besaran pertumbuhan aset juga tak jauh beda," kata Mulya saat dihubungi KONTAN, Minggu, (11/3). Berdasarkan data OJK tentang kinerja perbankan syariah per Kuartal 1 2014 lalu, tingkat financing deposit ratio (FDR) sebesar 102,2%.

Sementara pembiayaan yang diberikan (PYD) tumbuh 14,9%. Market share perbankan syariah mencapai 4,88% dari total perbankan nasional.


Sementara Capital Adequacy Ratio (CAR) terjaga di level 16,7%. Terakhir, rasio pembiayaan bermasalah atau non performing financing (NPF) terjaga di level 3,5%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dikky Setiawan