Pertumbuhan bisnis cloud, memicu perolehan laba IBM



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. International Business Machines (IBM Corp) mengalahkan estimasi analis untuk laba kuartal kedua tahun ini. Raihan positif tersebut ditopang oleh pertumbuhan berulang dalam bisnis cloud margin tinggi.

Perusahaan ini mengandalkan bisnis cloud-nya dalam menghadapi pertumbuhan yang melambat dalam bisnis legacy-nya, termasuk mainframe dan sistem penyimpanan.

Pekan lalu, perusahaan itu mengakuisisi perusahaan pembuat Linux Red Hat Inc senilai US$ 34 miliar yang merupakan kesepakatan terbesarnya sejauh ini untuk memperluas penawaran perangkat lunak berbasis langganan.

Pendapatan dari bisnis cloud, mendorong perusahaan tumbuh 5% menjadi US$ 4,8 miliar selama kuartal tersebut. Namun, dollar yang menguat menyeret pendapatan perusahaan sekitar US$ 500 juta. IBM mencatat, lebih dari 60% pendapatannya berasal dari pasar luar Amerika Serikat.

Unit layanan teknologi global IBM dilaporkan mengalami penurunan pendapatan 6,7% menjadi US$ 6,84 miliar. Sebelumnya, tiga analis yang disurvei oleh Refinitiv IBES memperkirakan akan terjadi penurunan US$ 6,92 miliar. 

Sementara, bisnis sistem yang dimiliki perusahaan meliputi server mainframe dan perangkat keras untuk penyimpanan turun 19,5% menjadi US$ 1,75 miliar. Total pendapatan IBM turun 4,2% menjadi US$ 19,16 miliar, masih sejalan dengan perkiraan analis.

Chief Financial Officer James Kavanaugh mengatakan, penurunan pendapatan IMB tersebut dikaitkan dengan bisnis perangkat keras perusahaan. 

Laba bersih perusahaan naik menjadi US$ 2,50 miliar atau US$ 2,81 per saham pada kuartal kedua yang berakhir 30 Juni, dari US$ 2,40 miliar atau US$ 2,61 per saham tahun sebelumnya. Atas dasar penyesuaian, perusahaan memperoleh US$ 3,17 per saham, mengalahkan estimasi analis US$ 3,07 per saham.

Editor: Handoyo .