Pertumbuhan dana deposito melambat



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat pelemahan pertumbuhan simpanan deposito perbankan di akhir tahun 2017. Bunga yang rendah dan keinginan nasabah mencari instrumen investasi lain yang memberikan imbal hasil lebih besar menjadi biangnya.

Selain itu, bank juga memang kian selektif mencari pendanaan. Salah satunya dengan memperbesar porsi dana murah.

Menurut data BI, pertumbuhan deposito per November 2017 mencapai 8,6% secara tahunan. Angka ini lebih rendah bila dibandingkan pertumbuhan deposito per Oktober 2017 yang mencapai 9,7% dari periode sama 2016.


Catatan Statistik Perbankan Indonesia (SPI) menunjukkan, tren bunga deposito memang terus turun sepanjang 2017. Hingga Oktober 2017, sebagai contoh, bunga rata-rata deposito 1 bulan di bank umum tercatat sebesar 5,8%. Bunga tersebut turun dari akhir tahun 2016 yang masih sebesar 6,45%.

Sekretaris Perusahaan PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jan Hendra menuturkan, tren penurunan suku bunga menyebabkan banyak masyarakat yang memindahkan dananya ke instrumen lain. Perkembangan deposito BCA melambat karena ada penurunan suku bunga, yang mengikuti tren pasar, tutur Jan Hendra kepada KONTAN, Selasa (9/1).

Per November 2017, deposito BCA tumbuh 18,58% menjadi Rp 137,01 triliun. Jumlah itu lebih rendah ketimbang pertumbuhan Oktober yang mencapai 28,72%.

Hal tersebut diamini Budi Satria, Direktur PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN). Nasabah yang sensitif terhadap suku bunga, mengalihkan ke produk yang memberikan imbal hasil lebih tinggi, tutur Budi.

Sebagai gambaran, hingga November 2017 simpanan deposito BTN tercatat tumbuh 16,08% menjadi Rp 78,65 triliun. Namun untuk urusan likuiditas, BTN tetap optimistis karena pertumbuhan dana tabungan lebih tinggi dari rata-rata industri.

Fokus dana murah

Tidak berbeda dengan bank lain, PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) juga mencetak perlambatan pertumbuhan simpanan deposito. Pertumbuhan deposito CIMB Niaga per November 2017 melambat menjadi 9,07%.

Namun, Lani Darmawan, Direktur Bisnis Konsumer CIMB Niaga mengatakan, pihaknya memang tengah fokus kepada penghimpunan dana murah dari produk giro dan tabungan. Kami selalu berfokus kepada dana murah (CASA). Itu juga bagian dari account planning atas nasabah perusahaan dengan cash management, sehingga tidak secara sengaja juga mengurangi deposito, kata Lani.

Sebagai informasi tambahan, berdasarkan laporan keuangan per November 2017, CIMB Niaga telah menghimpun deposito hingga sebanyak Rp 71,37 triliun, dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 78,48 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia