JAKARTA. Bank Syariah Mandiri (BSM) semakin agresif menghimpun dana murah giro dan tabungan alias current account saving account (CASA). Pada April 2015, pertumbuhan CASA BCA bahkan lebih tinggi dari pertumbuhan deposito. Menurut Agus Dwi Handaya, Direktur Keuangan BSM, tren pertumbuhan deposito pada April 2015 cenderung menurun. Disisi lain pertumbuhan CASA cenderung meningkat. "Hingga April lalu deposito BSM mencapai Rp 31,4 triliun atau tumbuh 5,16% (yoy). Sementara CASA BSM mencapai Rp27,9 triliun atau tumbuh 6,02% (yoy)," kata Agus pada KONTAN, Jumat (3/7). Agus menjelaskan bahwa pertumbuhan deposito BSM yang melambat sementara CASA tumbuh CASA cukup baik karena BSM saat ini terus berupaya meningkatkan dana murah dengan tujuan menekan biaya dana. "Pada akhirnya membuat BSM lebih kompetitif," ujar Agus. Sampai akhir 2015, BSM menargetkan penambahan jumlah deposito sebesar Rp910 miliar dan CASA bertambah Rp 5,12 triliun. Agar tercapai, BSM berupaya meng-grab dana murah baik di institusi swasta dan pemerintahaan melalui program cash management. Kedua, meng-grab dana perorangan melalui peningkatan aweness produk tabungan BSM melalui televisi, surat kabar dan radio daerah.
Pertumbuhan dana murah BSM meningkat
JAKARTA. Bank Syariah Mandiri (BSM) semakin agresif menghimpun dana murah giro dan tabungan alias current account saving account (CASA). Pada April 2015, pertumbuhan CASA BCA bahkan lebih tinggi dari pertumbuhan deposito. Menurut Agus Dwi Handaya, Direktur Keuangan BSM, tren pertumbuhan deposito pada April 2015 cenderung menurun. Disisi lain pertumbuhan CASA cenderung meningkat. "Hingga April lalu deposito BSM mencapai Rp 31,4 triliun atau tumbuh 5,16% (yoy). Sementara CASA BSM mencapai Rp27,9 triliun atau tumbuh 6,02% (yoy)," kata Agus pada KONTAN, Jumat (3/7). Agus menjelaskan bahwa pertumbuhan deposito BSM yang melambat sementara CASA tumbuh CASA cukup baik karena BSM saat ini terus berupaya meningkatkan dana murah dengan tujuan menekan biaya dana. "Pada akhirnya membuat BSM lebih kompetitif," ujar Agus. Sampai akhir 2015, BSM menargetkan penambahan jumlah deposito sebesar Rp910 miliar dan CASA bertambah Rp 5,12 triliun. Agar tercapai, BSM berupaya meng-grab dana murah baik di institusi swasta dan pemerintahaan melalui program cash management. Kedua, meng-grab dana perorangan melalui peningkatan aweness produk tabungan BSM melalui televisi, surat kabar dan radio daerah.