Pertumbuhan DPK Semakin Besar, ini Penopangnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki awal tahun 2023, likuiditas perbankan dari dana masyarakat masih memadai.

Bank Indonesia (BI) mencatat himpunan dana pihak ketiga (DPK) perbankan mengalami pertumbuhan 8,5% secara tahunan atau year on year (YoY) menjadi Rp 7.724,8 triliun per Januari 2023.

Hal ini juga sejalan dengan kredit perbankan yang terus menunjukkan pertumbuhan signifikan. Kredit yang disalurkan oleh perbankan pada Januari 2023 tercatat sebesar Rp 6.284 triliun atau tumbuh 10,2% (YoY).


Baca Juga: Bank SVB dan Signature Bank Tumbang, Begini Efeknya ke Perbankan Indonesia

Pertumbuhan DPK juga dirasakan oleh PT Bank Tabungan Negara (BTN) yang sampai dengan Februari 2023 DPK Bank BTN tercatat tumbuh 10,76% menjadi Rp 316,7 secara YoY.

Direktur Distribution and Funding Bank BTN Jasmin menerangkan, peningkatan dana murah (CASA) menjadi pendorong pertumbuhan DPK BTN yang secara YoY meningkat sebesar 6,78% dengan posisi CASA 49,41%.

“Pada Tahun 2023 Bank BTN menargetkan posisi DPK menjadi Rp 344,59 triliun,” usar Jasmin kepada kontan.co.id, Jumat (17/3).

Untuk menghadapi tantangan pada tahun 2023 dalam mengelola DPK, Bank BTN telah menyiapkan beberapa strategi, di antaranya mengembangkan customer base melalui pendekatan ekosistem bisnis yang berfokus pada sektor property related, healthcare, perdagangan, education dan kawasan industri.

Selain itu, mengembangkan retail dan wholesale transaction melalui program akuisisi dan aktivasi mobile banking, kartu debit, EDC, QRIS, Cash Management serta trade service.

“Kami juga akan meningkatkan kuantitas dan kualitas nasabah payroll dengan fokus utama yaitu korporasi BUMN dan anak perusahaan, education & healthcare serta pensiunan,” imbuh Jasmin.

Baca Juga: Likuiditas Perbankan di AS Ketat, Begini Kondisi Perbankan Tanah Air

DPK PT Bank Mandiri juga tercatat masih tumbuh positif mencapai double digit sebesar 19% secara yoy pada Januari 2023 bila dibandingkan dengan posisi Januari 2022, atau mencapai sebesar Rp 1.193 triliun.

SVP Retail Deposits Product and Solution Group Bank Mandiri Evi Dempowati menyatakan, pertumbuhan DPK Bank Mandiri tersebut ditopang oleh peningkatan dana murah (Current Account and Saving Account/CASA), sejalan dengan fokus utama Bank dalam menekan biaya dana, di mana CASA Ratio Bank Mandiri per Januari 2023 mencapai sebesar 77%.

“Pencapaian ini sejalan dengan strategi Bank Mandiri untuk mengoptimalkan dana murah dan fokus pada pemanfaatan serta peningkatan layanan digital multi transaksi yang menawarkan kemudahan dan fleksibilitas transaksional seperti Livin’ by Mandiri dan Kopra by Mandiri,” ungkap Evi.

Di tahun 2023 ini Bank Mandiri menargetkan DPK dapat tumbuh double digit secara YoY atau mencapai di atas Rp 1.200 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .