JAKARTA. Target pertumbuhan ekonomi 2008 diperkirakan masih di level 6%. Beberapa ekonom yakin tingginya pertumbuhan ekonomi di semester I 2008 bisa menyokong pertumbuhan semester II yang mengendur. "Pertumbuhan ekonomi 2008 masih bisa 6% karena sebelumnya kita sudah menabung pertumbuhan 6,39% di semester I," kata Ekonom BNI Tony Prasetiantono di Jakarta, kemarin.Namun untuk 2009, Tony menduga pertumbuhan akan berada di angka 5% sampai dengan 5,5% karena pertumbuhan terkena imbas perlambatan ekonomi dunia. "Penurunan harga minyak dunia akan membuat ekonomi kita terbantu. Inflasi akan turun ke 7,5% sehingga akan memberi insentifdunia usaha," katanya.Suku bunga diperkirakan juga akan mengalami penurunan, namun yang terpenting menurut Tony yang harus diwaspadai adalah capital outflow dan pelemahan rupiah.Senada diungkapkan oleh Ekonom Standard Chartered Erik Alex Sugandi. Ia memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada 2008 bisa mencapai angka 6% bahkan lebih. Optimisme itu dilandasi karena pada kuartal 1 dan 2 2008 pertumbuhan ekonomi masih menggembirakan. "Untuk Q 3 dan Q 4 saya kira masih di level 5,8%, sehingga sampai akhir tahun bisa di 6% bahkan lebih," katanya.Untuk 2009, Alex mengatakan akan ada perlambatan pertumbuhan ekonomi karena factor pelemahan rupiah sehingga berada di angka 5,8%. Pelemahan rupiah itu akan mengakibatkan melambatnya pertumbuhan investasi terlebih dengan naiknya biaya produksi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Pertumbuhan ekonomi 2008 masih 6%
Oleh: Uji Agung Santosa
Selasa, 28 Oktober 2008 07:41 WIB