JAKARTA. Pemerintah bersama Bank Indonesia (BI) dan Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mulai membahas asumsi dasar makro ekonomi untuk Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2017. Dalam kesempatan itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani merevisi target pertumbuhan, yang sebelumnya sudah diajukan dalam dokumen nota keuangan dan RAPBN 2017 sebesar 5,3% menjadi hanya 5,2%. Hal ini dilakukan karena beberapa alasan. Salah satunya karena proyeksi pertumbuhan ekonomi 2016 juga direvisi menjadi hanya 5,1% saja dari sebelumnya 5,2%.
Pertumbuhan Ekonomi 2017 diramal hanya 5,2%
JAKARTA. Pemerintah bersama Bank Indonesia (BI) dan Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mulai membahas asumsi dasar makro ekonomi untuk Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2017. Dalam kesempatan itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani merevisi target pertumbuhan, yang sebelumnya sudah diajukan dalam dokumen nota keuangan dan RAPBN 2017 sebesar 5,3% menjadi hanya 5,2%. Hal ini dilakukan karena beberapa alasan. Salah satunya karena proyeksi pertumbuhan ekonomi 2016 juga direvisi menjadi hanya 5,1% saja dari sebelumnya 5,2%.