KONTAN.CO.ID - Dalam nota keuangan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2018, Pertumbuhan Ekonomi 2018 ditargetkan bisa mencapai 5,4%. Target yang cukup ambisius, melihat pertumbuhan ekonomi kuartal II - 2017 yang pekan lalu dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) masih di kisaran 5,01%. Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Enny Sri Hartati berpendapat, pertumbuhan ekonomi kuartal II tahun ini cenderung stagnan karena melambatnya pertumbuhan konsumsi masyarakat. Sehingga, target 5,4% akan sulit dicapai apabila pemerintah belum bisa mendongkrak konsumsi masyarakat tersebut. Pasalnya, kontributor utama dalam ekonomi Indonesia selama ini adalah konsumsi masyarakat, bahkan porsinya mencapai lebih dari 54%. "Nah, ketika konsumsi kita hanya tumbuh 4,9%, ini sudah akan sangat sulit jika ekonomi bisa tumbuh di atas 5,1%," jelas Enny pada KONTAN beberapa waktu lalu.
Pertumbuhan ekonomi 2018 bakal sulit capai 5,4%
KONTAN.CO.ID - Dalam nota keuangan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2018, Pertumbuhan Ekonomi 2018 ditargetkan bisa mencapai 5,4%. Target yang cukup ambisius, melihat pertumbuhan ekonomi kuartal II - 2017 yang pekan lalu dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) masih di kisaran 5,01%. Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Enny Sri Hartati berpendapat, pertumbuhan ekonomi kuartal II tahun ini cenderung stagnan karena melambatnya pertumbuhan konsumsi masyarakat. Sehingga, target 5,4% akan sulit dicapai apabila pemerintah belum bisa mendongkrak konsumsi masyarakat tersebut. Pasalnya, kontributor utama dalam ekonomi Indonesia selama ini adalah konsumsi masyarakat, bahkan porsinya mencapai lebih dari 54%. "Nah, ketika konsumsi kita hanya tumbuh 4,9%, ini sudah akan sangat sulit jika ekonomi bisa tumbuh di atas 5,1%," jelas Enny pada KONTAN beberapa waktu lalu.