KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah resmi menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite, Solar bersubsidi, dan Pertamax pada Sabtu (3/9). Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman menyebut, peningkatan harga BBM ini akan memicu inflasi dan berisiko memangkas pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2022. Menurut hitungannya, inflasi pada tahun 2022 akan berada di kisaran 6,27% YoY dan pertumbuhan ekonomi tergerus 0,33 poin persentase (ppt). “Kenaikan ketiga jenis BBM tersebut akan memicu naiknya inflasi, baik di putaran pertama (first round impact) atau dampak lanjutan pada inflasi lainnya (second round impact), seperti naiknya harga jasa transportasi, distribusi, hingga kenaikan harga barang dan jasa lainnya,” tutur Faisal kepada Kontan.co.id, Minggu (4/9).
Pertumbuhan Ekonomi 2022 akan Tergerus 0,33 Poin Persentase Gara-Gara Harga BBM Naik
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah resmi menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite, Solar bersubsidi, dan Pertamax pada Sabtu (3/9). Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman menyebut, peningkatan harga BBM ini akan memicu inflasi dan berisiko memangkas pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2022. Menurut hitungannya, inflasi pada tahun 2022 akan berada di kisaran 6,27% YoY dan pertumbuhan ekonomi tergerus 0,33 poin persentase (ppt). “Kenaikan ketiga jenis BBM tersebut akan memicu naiknya inflasi, baik di putaran pertama (first round impact) atau dampak lanjutan pada inflasi lainnya (second round impact), seperti naiknya harga jasa transportasi, distribusi, hingga kenaikan harga barang dan jasa lainnya,” tutur Faisal kepada Kontan.co.id, Minggu (4/9).