Pertumbuhan ekonomi 5,03% tidak buruk



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga 2017 sebesar 5,06% year on year (yoy), lebih tinggi dari kuartal pertama dan kedua 2017 sebesar 5,01%. Secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,03%.

Head of Research for Macro and Finance of LPEM FEB UI Febrio N Kacaribu mengatakan, meski di bawah ekspektasi, ada hal yang menarik, yakni ekonomi Indonesia tetap bertumbuh di tengah gonjang-ganjing politik yang terjadi di dalam negeri.

“Gonjang-ganjing politik tidak bikin pertumbuhan ekonomi turun, 5,03% itu tidak stagnan, itu luar biasa, relatif di regional kita,” kata Febrio di kampus UI, Kamis (9/11).


Adapun menurutnya tahun depan dan 2019 ekonomi Indonesia akan didukung oleh konsumsi masyarakat yang didorong oleh momentum tahun politik. “Itu justru bagus. Orang akan belanja, beli baliho, bikin acara, dangdutan. 2018-2019 akan ramai harapannya akan bisa mendorong lagi ekonomi kita,” ucapnya.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, baik atau buruknya pertumbuhan ekonomi yang tercatat di kuartal III lalu tidak bisa dijelaskan dengan satu macam penjelasan saja. Sebab, pertumbuhan investasi relatif baik.

Ekspor bulan per bulan juga membaik meskipun secara year on year belum membaik, “Ya, memang ini adalah hal yang kelihatannya gabungan dari banyak hal. Tidak bisa dijelaskan dengan satu macam penjelasan,” ujarnya di Jakarta.

BPS mencatat, Komponen Ekspor Barang dan Jasa tumbuh sebesar 17,27% dari periode yang sama tahun sebelumnya, diikuti Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atau investasi 7,11%.

“Menurut saya, jangan terlalu risau. Memang ada pelemahan tapi ada juga perbaikan di sisi lain juga,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto