KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri perbankan perlu meningkatkan pertumbuhan kredit guna mendukung target ekonomi 8% yang dijanjikan Presiden terpilih Prabowo Subianto, setelah dalam 10 tahun terakhir di era Presiden Jokowi pertumbuhan ekonomi stagnan di sekitar 5%. Pengamat perbankan Trioksa Siahaan menyatakan bahwa perbankan memainkan peran penting dalam pertumbuhan ekonomi melalui penyaluran kredit. "Bila dilihat dari rasio kredit terhadap PDB (Pendapatan Domestik Bruto), maka kontribusinya sekitar 35%," ujar Trioksa kepada Kontan, Selasa (15/10).
Ia menekankan bahwa untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8%, diperlukan peningkatan kredit yang signifikan.
Baca Juga: Kredit Menganggur Perbankan Kian Menumpuk, Ini Penyebabnya "Perkiraan paling tidak minimal pertumbuhan kredit sebesar 20% untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di atas 7%," tambahnya. Dari perspektif industri, Direktur Keuangan, Treasury, dan Global Services PT Bank Jatim Tbk (BJTM), Edi Masrianto, menyatakan bahwa akselerasi pertumbuhan kredit di tahun 2025 akan sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi nasional dan kebijakan pemerintahan baru. "Jika target pertumbuhan ekonomi sebesar 8% dapat tercapai, ini akan menciptakan iklim yang lebih kondusif bagi sektor perbankan, termasuk Bank Jatim, untuk meningkatkan penyaluran kredit," kata Edi. Ia mengungkapkan bahwa hingga Agustus 2024, pertumbuhan kredit Bank Jatim mencapai 18,7% yoy, dengan latar belakang pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II-2024 yang tumbuh sebesar 5,05% yoy.
Baca Juga: Kredit UMKM di Agustus 2024 Tumbuh Paling Rendah Sepanjang 2024, Ini Penjelasan OJK "Jika pertumbuhan ekonomi nasional pada 2025 benar-benar mencapai 8%, proyeksi kredit Bank Jatim bisa lebih tinggi dibandingkan tahun 2024," jelasnya. Edi juga menyoroti bahwa anggaran Rp 124,4 triliun dalam Rancangan APBN 2025 untuk memperkuat ketahanan pangan akan mendorong pertumbuhan kredit di beberapa sektor produktif seperti food estate dan investasi daerah. Sektor UMKM juga diproyeksikan akan mengalami peningkatan kredit seiring dengan kebijakan pemerintah yang mendukung sektor tersebut. Presiden Direktur PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA), Lani Darmawan, mengungkapkan optimisme terhadap pertumbuhan kredit jika transisi pemerintahan berjalan lancar. Namun, ia menyatakan pihaknya masih dalam tahap finalisasi Rencana Bisnis Bank (RBB) untuk tahun 2025.
Baca Juga: Kredit Menganggur Perbankan Kian Menumpuk, Ini Penyebabnya "Budget 2025 masih dalam finalisasi," ujarnya. Saat ini, pertumbuhan kredit perbankan pada tahun 2024 berada di kisaran dua digit. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli