KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memprediksi Amerika Serikat (AS) akan terus mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi. Setelah tumbuh 2,9% di tahun lalu, BI memproyeksikan pertumbuhan ekonomi AS hanya tumbuh 2,3%. Dampaknya, ekspor Indonesia ke AS akan tertekan. Terutama untuk ekspor industri manufaktur. "Memang AS masih pasar terbesar manufaktur mesin, elektronik, dan garmen," jelas Gubernur BI Perry Warjiyo di Hotel Dharmawangsa, Senin (4/3). Sehingga, Indonesia perlu ekstra usaha untuk menembus pasar AS. Serta mencari pasar baru untuk industri manufaktur antara lain India, Bangladesh dan Afrika.
Pertumbuhan ekonomi AS melambat, RI perlu cari pasar baru
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memprediksi Amerika Serikat (AS) akan terus mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi. Setelah tumbuh 2,9% di tahun lalu, BI memproyeksikan pertumbuhan ekonomi AS hanya tumbuh 2,3%. Dampaknya, ekspor Indonesia ke AS akan tertekan. Terutama untuk ekspor industri manufaktur. "Memang AS masih pasar terbesar manufaktur mesin, elektronik, dan garmen," jelas Gubernur BI Perry Warjiyo di Hotel Dharmawangsa, Senin (4/3). Sehingga, Indonesia perlu ekstra usaha untuk menembus pasar AS. Serta mencari pasar baru untuk industri manufaktur antara lain India, Bangladesh dan Afrika.