KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Risiko perang dagang antara dua kekuatan ekonomi dunia yakni Amerika Serikat (AS) dan China menyedot perhatian para ekonom dunia. Menurut mereka, ancaman AS untuk mengenakan tarif impor atas barang-barang China senilai US$ 200 miliar berpotensi memangkas target pertumbuhan ekonomi China ke depan. Peringatan itu datang di tengah tanda-tanda bahwa ekonomi negara penyumbang terbesar pertumbuhan global ini sudah melambat karena perselisihan perdagangan yang berisiko menjadi perang perdagangan yang berlarut-larut. Pemerintah China menetapkan target pertumbuhan ekonomi tahun ini sebesar 6,5%, turun dari realisasi tahun lalu, yaitu 6,9%. Presiden AS Donald Trump pada Senin (18/6) memerintahkan identifikasi tarif tambahan 10% atau senilai US$ 200 miliar terhadap barang-barang China. Ini adalah reaksi Trump karena China menaikkan tarif impor barang AS senilai US$ 50 miliar. China menaikkan tarif untuk membalas kebijakan Trump yang memutuskan untuk merealisasikan pengenaan tarif 25% pada produk China senilai US$ 50 miliar mulai 6 Juli.
Pertumbuhan ekonomi China bisa terpangkas gara-gara perang dagang
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Risiko perang dagang antara dua kekuatan ekonomi dunia yakni Amerika Serikat (AS) dan China menyedot perhatian para ekonom dunia. Menurut mereka, ancaman AS untuk mengenakan tarif impor atas barang-barang China senilai US$ 200 miliar berpotensi memangkas target pertumbuhan ekonomi China ke depan. Peringatan itu datang di tengah tanda-tanda bahwa ekonomi negara penyumbang terbesar pertumbuhan global ini sudah melambat karena perselisihan perdagangan yang berisiko menjadi perang perdagangan yang berlarut-larut. Pemerintah China menetapkan target pertumbuhan ekonomi tahun ini sebesar 6,5%, turun dari realisasi tahun lalu, yaitu 6,9%. Presiden AS Donald Trump pada Senin (18/6) memerintahkan identifikasi tarif tambahan 10% atau senilai US$ 200 miliar terhadap barang-barang China. Ini adalah reaksi Trump karena China menaikkan tarif impor barang AS senilai US$ 50 miliar. China menaikkan tarif untuk membalas kebijakan Trump yang memutuskan untuk merealisasikan pengenaan tarif 25% pada produk China senilai US$ 50 miliar mulai 6 Juli.