JAKARTA. Lembaga pemeringkat keuangan internasional, Fitch Ratings kembali menegaskan Long Term Foreign dan Local Currency Issuer Default Rating Indonesia di level 'BBB-' atau layak investasi dengan outlook Positif. Direktur dan Primary Analyst Fitch Ratings Thomas Rookmaaker mengatakan, peringkat ini diperoleh Indonesia lantaran beban utang pemerintah yang rendah dan seimbang. Dalam penilaiannya, Fitch juga menyatakan bahwa asumsi pertumbuhan PDB dalam anggaran yang direvisi untuk 2017 baru-baru ini lebih kredibel. Pasalnya, hal ini menggambarkan adanya pergeseran dari target pertumbuhan ekonomi yang terlalu ambisius dalam anggaran dalam beberapa tahun terakhir. "Fitch memperkirakan pertumbuhan PDB riil akan meningkat menjadi 5,2% pada tahun 2017 dan 5,6% di tahun 2018, dari 5% di tahun 2016," jelasnya dalam keterangan tertulis yang dikutip KONTAN, Kamis (20/7). Pertumbuhan PDB Indonesia masih sangat baik dibandingkan dengan negara lainnya yang berada di level BBB di tahun 2017 ini. Meski demikian, belum tentu Indonesia akan kembali ke tingkat di atas 6% yang dinikmati sebelum runtuhnya harga komoditas di tahun 2012. Fitch mencatat, Indonesia masih bergantung pada komoditas untuk ekspor dan menopang defisit neraca berjalan, yang diperkirakan Fitch akan stabil kira-kira mendekati 2% dari PDB sampai 2019. Adapun Fitch menyatakan bahwa Indonesia memiliki prospek pertumbuhan yang baik dan eksposur terhadap risiko sektor perbankan pun terbatas. Selain itu, ada pula perlambatan kenaikan utang luar negeri perusahaan. Hal itu dinilai telah berkontribusi terhadap peningkatan ketahanan keuangan eksternal Indonesia. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pertumbuhan ekonomi di RAPBNP 2017 lebih kredibel
JAKARTA. Lembaga pemeringkat keuangan internasional, Fitch Ratings kembali menegaskan Long Term Foreign dan Local Currency Issuer Default Rating Indonesia di level 'BBB-' atau layak investasi dengan outlook Positif. Direktur dan Primary Analyst Fitch Ratings Thomas Rookmaaker mengatakan, peringkat ini diperoleh Indonesia lantaran beban utang pemerintah yang rendah dan seimbang. Dalam penilaiannya, Fitch juga menyatakan bahwa asumsi pertumbuhan PDB dalam anggaran yang direvisi untuk 2017 baru-baru ini lebih kredibel. Pasalnya, hal ini menggambarkan adanya pergeseran dari target pertumbuhan ekonomi yang terlalu ambisius dalam anggaran dalam beberapa tahun terakhir. "Fitch memperkirakan pertumbuhan PDB riil akan meningkat menjadi 5,2% pada tahun 2017 dan 5,6% di tahun 2018, dari 5% di tahun 2016," jelasnya dalam keterangan tertulis yang dikutip KONTAN, Kamis (20/7). Pertumbuhan PDB Indonesia masih sangat baik dibandingkan dengan negara lainnya yang berada di level BBB di tahun 2017 ini. Meski demikian, belum tentu Indonesia akan kembali ke tingkat di atas 6% yang dinikmati sebelum runtuhnya harga komoditas di tahun 2012. Fitch mencatat, Indonesia masih bergantung pada komoditas untuk ekspor dan menopang defisit neraca berjalan, yang diperkirakan Fitch akan stabil kira-kira mendekati 2% dari PDB sampai 2019. Adapun Fitch menyatakan bahwa Indonesia memiliki prospek pertumbuhan yang baik dan eksposur terhadap risiko sektor perbankan pun terbatas. Selain itu, ada pula perlambatan kenaikan utang luar negeri perusahaan. Hal itu dinilai telah berkontribusi terhadap peningkatan ketahanan keuangan eksternal Indonesia. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News