Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di Bawah Pra Pandemi, Tanda Kemerosotan Ekonomi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Pembangunan Asia (ADB) memperkirakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap berada di bawah rata-rata pra pandemi Covid-19, setidaknya hingga tahun 2024. 

Dalam laporan Asian Development Outlook (ADO) April 2023, lembaga tersebut memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2023 sebesar 4,8% secara tahunan atau year on year (yoy) dan pada tahun 2024 sebesar 5,0% yoy. 

ADB mengungkapkan, perkiraan pertumbuhan dalam dua tahun ke depan berada di bawah rata-rata pertumbuhan selama pra pandemi Covid-19 yang sebesar 5,3% yoy. 


Baca Juga: ADB Proyeksi Ekonomi Indonesia Tahun ini 4,8%

Proyeksi tersebut menunjukkan asumsi kemerosotan ekonomi akibat pandemi Covid-19 dan tidak adanya reformasi struktural besar tambahan. 

Sebagai motor penggerak perekonomian, konsumsi rumah tangga diperkirakan tumbuh tetapi tidak sekuat itu. 

Ini seiring peningkatan ketidakpastian dan penurunan pendapatan ekspor yang membuat konsumsi swasta tak terlalu ngegas pada tahun 2023. 

ADB pun memperkirakan, pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada tahun 2023 sekitar 5,0% yoy. 

ADB memperkirakan, kinerja ekspor pada tahun ini penuh tantangan seiring aturan anti deforestasi dari Uni Eropa dan mekanisme penyesuaian batas karbon yang akan menghambat prospek ekspor Indonesia. 

Sedangkan dari sisi investasi, dunia usaha nampaknya akan dalam posisi wait and see (tunggu dan melihat) sehingga menahan aktivitas investasi. 

Baca Juga: Melambat, ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI Tahun Ini Cuma 4,8%

Hal ini juga sehubungan menjelang tahun pemilu pada tahun 2024. Bak pola musiman, biasanya aktivitas investasi memang cenderung lambat pada jelang pemilu. 

Kabar baiknya, ADB menyambut positif implementasi Undang-Undang Cipta Kerja. UU sapu jagad ini digadang bisa memberi ruang bagi investasi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli